Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ibu, Jasamu Tak Bisa Dinilai dengan Rupiah

22 Desember 2020   09:08 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madrasah pertama dan utama dalam kehidupan ini adalah seorang ibu/mama/umi/uthi/batau sebutan yang sama pada perempuan yang sudah menikah atau dewasa. Al -Ummu madrasah Al-ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya), mereka mendidik putra putrinya agar negara ini tidak mengalami nasib yang buruk, semua orangtua ingin anaknya menjadi anak yang cerdas, sehat, ceria, dan berakhlaqul karimah. Melalui mereka inilah generasi bangsa ini akan menjadi generasi yang handal dan Luhur Budinya.

Mengasuh dan mendidik menjadi pekerjaan tanpa berhenti, sejak mulai ada calon jabang bayi mereka sudah berusaha dengan merawatnya baik dengan cara dohir dan batin. Membaca dzikir, berpuasa, meningkatkan gizi seimbang saat masa kehamilan, hingga memeriksakan kehamilannya kepada tenaga medis secara rutin, bahkan saat tidur pun mereka selalu berdoa kepada sang jabang bayi, semoga saat lahir menjadi seorang putra putri yang sholeh sholehah.

Disaat melahirkan, perjuangan yang luar biasa, jihad antara hidup dan mati, bila persalinan mengalami perdarahan atau misalkan bayinya sungsang maka ibunya harus diberikan perawatan yang sempurna. Wajar jika seorang Ibu harus mendapatkan hak istimewa dalam urusan persalinan, walaupun faktanya masih ada juga aborsi dan ragam masalah kematian bayi saat melahirkan atau saat merawanta sebelum tiba ulang tahun pertamanya.

Lingkungan yang kumuh, tidak sehat dan dan jaminan kesehatan yang belum maksimal terkadang menjadi beban para ibu yang berada di bawah garis kemiskinan, padahal mereeka juga punya hak dan kewajiban yakni menjadi warga negara yang patuh atas kebijakan pemerintah dan memberikan nafkah ekonomi bagi keluarganya. Saat suaminya meninggal dalam kondisi istrinya hamil ataupun saat ada keretakan keluarga ini akan menyisakan masalah yang luar biasa. 

Seorang Ibu juga harus memberikan Air Susu Ibu kepada bayinya, agar rasa kasih sayangnya ada, bayi merasa aman dan nyaman, kecerdasan anak semakin terjaga, hak anak semakin terpenuhi, termasuk bagaimana aktivitas anaknya dipantau secara rutin. Semua ini paling banyak dilakukan oleh seorang Ibu karena mereka tidak mau anaknya menjadi anak yang bodoh dan terbelakang.

Lainnya saat mereka usia PAUD, Wajar Dikdas maka memastikan agar anaknya ini sekolah di PAUD, termasuk menyekolahkan ke sekolah formal, namun faktanya masih ditemukan anak tidak sekolah formal apalagi selesai hingga jenjang SMA/MA/SMK/Paket C. Semua ini akan menjadi masalah diakhir kemudian jika anak ini tidak dinintervensi.

Belum lagi jika anak tidak sekolah madrasah atau tidak mau mengaji di majlis takllim maka akan bermasalah dengan baca tulis alquran dan juga huruf arab. Bahanya jika orangtuanya disaat mau jelang ajalnya kemudian cukup di setelkan yasin lewat android. 

Yuh sekolah, madrasah, dan sayangi dan hormati ibumu...ibumu...ibumu.. selamat hari Ibu. Sungguh mulia pengorbananmu tak bisa dibayar dengan rupiah atau dollar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun