Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Mewariskan Generasi Lemah, Adakah Contohnya?

16 November 2020   08:23 Diperbarui: 16 November 2020   09:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Cerdas (Dok suarahati.com)

Di dalam Alquran sudah menjelaskan pada Surat An-Nisa ayat 9, "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."

Makna dari surat ini sangatlah pemting kita telaah, sudahkah kita melakukan berbagai upaya baik lewat dhohir atau fisik, maupun lewat batin (doa/dzikir, ikhtiar) untuk mewujudkan generasi yang berkualitas dan mereka ini mampu dan mau untuk belajar serta mengamalkan ilmunya.

Perguruan tinggi pun dalam memakna ini lewat Tridarma perguruan tingginya, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Memaknai tiga darma ini diharapkan agar para mahasiswa yang belajar di kampus, mereka memiliki kemampuan untuk mengajarkan ilmunya di masyarakat, dan kemampuan untuk meneliti dan menganalisis apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk dirinya, masyarakat, kampus, negara. 

Berbeda di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kehadiran pemerintah dalam persoalan kualitas generasi Indonesia adalah memastikan bahwa sasaran usia PAUD itu belajar di sekolah, agar tumbuh kembangnya semakin baik dan tingkat kematangan dalam berkepribadian terarah. Namun faktanya masih ada sebagian masyarakat ngapain anak di sekolah PAUD, langsung SD/MI saja sudah beres., buang-buang uang aja dan waktu. 

Sisi lain pada jenjang Dikdas atau pendidikan dasar, kehadiran negara adalah memastikan bahwa semua anak usia 7-18 tahun belajar di sekolah, jika ini dimaknai maka mestinya semua anak di usia tersebut menempuh jenjang formal atau non formal, namun realita yang ada adalah masih ada anak tidak sekolah yang tersebar di desa se Indonesia. Anak tidak sekolah jika dibiarkan tidak dikembalikan ke jenjang pendidikan maka ini adalah cikal bakal generasi yang lemah dan ini bukan menjadi persoalan negara saja, tetapi menjadi persoalan bersama yakni melibatkan lintas sektoral. 

Generasi yang Lemah, Seperti Apa Bentuknya


Lemah akidah, ibadah,  ilmu, dan ekonominya, Generasi penerus atau anak di sini, tidak hanya anak biologis, melainkan juga anak didik (murid) dan generasi muda Islam pada umumnya,

Stunting misalnya, umurnya sama namun tingginya tidak sama. Dipengaruhi karena asupan gizi dan genetika termasuk  ketersediaan air minum yang layak, dan ragam pengaruh yang menjadikan anak ini jika tidak ditangani secara serius maka akan menjadi beban ganda baik pada jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. 

Jangka pendeknya anak rentan penyakit, akibatnya tumbuh kembang anak tergamggu, jangka menengahnya  adalah ada hambatan pada daya pikirnya, harusnya cerdas kemudian mengalami gangguan baik pada motorik maupun lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun