Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rakus dan Takabur Ciri Penduduk Neraka

7 November 2020   09:12 Diperbarui: 7 November 2020   09:22 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok bali.tribunnews.com

Haritsah bin Wahb Al Khuzai'i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

Ala Ahbirukum bi ahlinnar, qollu bala, qola kulla utuula jawwati mustakbir

Artinya :" Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong) " Sumber (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853). 

Siklus hidup manusia dipastikan selalu terjadi sesuai dengan bertambahnya usia, seseorang yang usianya bertambah, akan mengalami tahapan sesuai dengan siklusnya, saat dikandungan, lalu jadi bayi, baduta, batita, balita, anak usia wajar dikdas, anak remaja, dewasa, manula, sampai ke alam akhir hayatnya. 

Sifat manusia pun akan bisa berubah seiring dengan bertambahnya usia, apakah menggunakan filosifi tanaman padi, atau mau memperkaya diri sendiri dengan mencari dunia tanpa melihat dalam hartanya ada hak untuk orang lain sesuai asnap zakat. 

Bahagia itu ketika nafas terhenti, pahala tetap mengalir, ini adalah Bekal Bapak/Ibu/Saudara/i kelak di akhirat. Wakaf salah satu amal yang tidak terputus, berbahagialah bagi mereka yang cepat mengambil keputusan untuk berbagi amaliyah. Wakaf itu Ibadah Ritual Berfungsi Sosial.

Namun terkadang sebagian dari kita ini selalu ingkar dengan nikmat yang diberikan, mau menjadi penghuni surga ya harus beramaliyah dengan kebaikan, semua hidupnya untum beribadah dan beraktivitas sosial artinya fisik dan ilmu serta harta yang kita miliki digunakan untuk maslahatul umat, dan bekal untum hidup abadi di alam akhirat. Karena hidup di dujia hanya sementara saja, nitip urip, sewaktu-waktu ya akan kembali ke alam kubur dan tidak ada yang tahu kapan panggilan itu menimpa kita semua.

Ingin jadi penghuni neraka ya cukup mudah, berfoya-foya, rakus, pelit, sombong, kasar kepada orang lain dan tidak menjalankan perintahNya, hidup di dunia digunakan untuk kepentingan sendiri, saat ada keluarganya susah atau lingkungan banyak yang duafa sedangkan mereka bergelimpang harta tapi tidak mau membantunya. 

Kata syukur nikmat dan menjadi dermawan memang mudah diucapkan namun kadang sudah dilaksanakan, manakalah kita tidak ada niat dan kemauan yang tinggi, sebagai makhluk sosial mestinya menjadi introspeksi bagi kita semua, bahwa kata berpasangan ada kaya dan miskin maka kita ini mesti menyadarinya, saat kita masuk kriteria orang mampu maka berdonasilah, saat kita menjadi orang tidak mampu, maka kita harus berusaha dan berjuang agar mampu, jangan pasrah dengan kondisi yang ada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun