Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Srikandi Desa Negla Gerakan ATS Kembali Bersekolah

6 November 2020   12:25 Diperbarui: 6 November 2020   12:36 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Srikandi Pendidikan Desa Negla (Dok Galuh)

Brebes - Pastikan semua anak berijasah SMA/SMK/MA walaupun dalam kondisi apapun, mereka harus belajar di sekolah, baik di formal maupun non formal.

Ungkap Jamilah selaku Ketua Pendidikan Untuk Semu di Desa saat di wawancara oleh Konsultan Unicef Jawa Supriyono Subakir di Balai Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes (6/11/2020).

Jamilah menambahkan, setiap anak yang tidak sekolah dikunjungi dari rumah ke rumah, kalau ada harapan dan keminatan untuk belajar maka dimotivasi untuk belajar agar dikembalikan ke sekolah.

" Semua ibu-ibu kita gerakan, baik dari Fatayat, Muslimat, PKK, dan guru di setiap Dukuh, setiap RW harus ditanyakan dan dicari informasi, tantangan ekonomi sangat dominan, terlebih kalau ada peluang pekerjaan, memilih bekerja atau belajar," tuturnya.

Tercatat anak tidak sekolah di Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) ada 103 namun saat direkonfirmasi 213 anak dengan perincian mau sekolah 30 dan tidak sekolah 183 anak.

" Ke Formal ada 18 anak dan Non Formal ada 12, tahun ini sudah ada kelompok belajar (Pokjar), mudah-mudahan di tahun 2021 punya PKBM mandiri," tambahnya.

Dominasi ATS Negla

Dominan ATS di Desa Negla yakni tidak melanjutkan ke SMP/MTs, karena tidak ada aturan dari pemerintah yang ketata saat urban ke luar kota, akhirnya anak pun bisa keluar kota dengan aman dan ini menjadi permasalahan yang ditemui.

Sudah disiapkan model pembelajaran jarak jauh kepada para siswa yang lulus tidak lanjut tapi kerja di Jakarta, sehingga ditawarkan untuk belajar di pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM).

Ada 32 srikandi yang menggerakan ATS kembali bersekolah di desa ini, secara prosentase 70 persen dari unsur perempuan, dan 30  persen dari kaum laki-laki. Mereka penuh semangat untuk mengabdikan tenaga dan pikirannya untuk memastikan semua anak kembali bersekolah.

Komitmen Kades

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun