Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rayuan Dunia Harta, Tahta dan Wanita

1 November 2020   16:34 Diperbarui: 1 November 2020   16:40 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harta, Tahta dan Wanita itu godaan bagi laki-laki, wajar jika kemudian banyak goncangan dalam kehidupan seseorang apakah itu mereka yang jadi artis, pejabat ataupun pebisnis dan ragam pekerjaan mereka. Harta akan dicari terus dimanapun dan kapanpun.

Tahta atau jabatan sering menjadi incaran bagi mereka yang ingin menguasai kebijakan, bagaimana para tokoh politik di nusantara ini, ketika ingin masuk dalam jabatan politisnya maka niat, kemauan dan segala cara yang ditemui terkadang jug dilakukan. Kalau itu sulit kenapa tidak dipermudah.

Wanita cantik, menjadi godaan juga bagi para suami, kadang tidak cocok dengan sosok dikehidupnnya kemudian keluarganya tidak langgeng, ada yang berani melanggar aturan syariat agamanya, ada juga yang berdalih nikah siri asalkan istri sahnya tidak ketahuan dan segala pernak pernik kehidupan yang dialaminya.

Wanita cantik menjadi daya pikat karena rayuan mereka itulah jiwa seseorang laki-laki tergoncang, atau bahkan ada yang sebaliknya, karena rayuan perempuan kepada laki-laki akhirnya hasrat dan kemauan laki-laki untuk berpindah tergoda. Setan memang seneng dengan tugsnya dan dianggap paling taat dalam urusan menggoda ke hal-hal yang negatif, saat mereka tergoda atau terjsrumus ke lembah negatif, setan bungah karena target sasaran tergoda dan mau melaksanakan perbuatan yang salah. 

Menjaga Harta, Wanita dan Tahta agar mereka amanah sangatlah berat, karena harta banyak pun ada hak di dalamnya untuk orang miskin, jika tidak punya sensitif amaliyah maka akan menjadi seorang hartawan yang pelit, lalu dikenal ohh orang itu yang kaya mah pelit, bratawi wirada laut " pelit jitit", namun sebaliknya saat ada hartawan lalu loman atau dermawan, maka dia tahu bahwa selalu menyisihkan sebagian hartanya untum fakir miskin, orang-orang yang membutuhkan, saat meninggalpun di tangisi oleh para janda miskin, anak yatim dan ragam orang lain karena kedermawannya.

Ada juga di masyarakat pemimpin yang dholim atau pemimpin yang memperkaya jabatannya untuk pribadi atau keluarganya, lalu dianggap sebagai pemimpin yang kurang adil dan ragam masalah di kehidupan pemimpinnya. Ada juga pemimpin yang bagus, lalu digoda dengan wanita, tergoda olehnya, maka akan menjadi persoalan yang menimpanya untuk selalu berhati-hati. 

Syariat islam mengajar bahwa akan hancur disaat seseorang tergoda harta, tahta dan wanita, kalau tidak bisa menjaga amanah akan tergelincir, disinilah amanah yang diberikan kepada mereka benar-benar di uji dengan luar biasa, jika menjalankannya dengan penuh kehati-hatian maka akan bermanfaat untuk umat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun