Teknologi dibuat untuk mempermudah layanan bagi penyedia jasa, termasuk pemilik restoran dimana warung makannya dijadikan rujukan para supir travel atau bus pariwisata atau bus penumpang rute Yogya-Jakarta, Jakarta-Surabaya.Â
Alasan pemilik restoran pakai finger print yakni memperketat keanggotaan supir yang berlangganan ke warungnya, kontrol pemilik warung agar tidak mengalami kerugian banyak, selain itu untuk memudahkan absensi para travel saat masuk ke restoran.Â
Supir travel ada tidak ada penumpang pastinya akan mampir ke restoran, tentunya ada efek pandemi corona, biasanya mobilnya penuh dengan penumpang, maka saat pandemi corona sedikit berkurang. Wajar saja jika para pemilik restoran mengalami sedikit penurunan omset dan aset.
Finger print sangat bermanfaat, untuk mencegah supir yang bukan dari anggota, saat mereka tidak terdeteksi maka pelayanan di warung restoran memberlakukan bayar, dan tidam dapat biaya makan gratis dan rokok gratis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H