Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Besi Kiloan Naik Turun Walaupun Pandemi Covid

22 Oktober 2020   15:22 Diperbarui: 22 Oktober 2020   16:13 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Besi Kiloan (Dokpri)

Bagi penjual besi untuk bangunan, kata penjual besi di Tegal, sebenarnya marginnya tidaklah banyak. Kalau beli per kilo dari pabrik 7200 sudah termasuk ongkos bongkar muat, lalu dijual 7500-7800 per kg kepada konsumen maka margin 200-300, jika untuk pembangunan masjid atau ponpes maka kebijakan dari pedagang besi pun akan menurunkan selisih margin, yang penting harga dari pabrik, ongkos bongkar muat, dan transportasi ke lokasi proyek dibayar itu sudah lumayan bagi pedagangnya.

Kalau besi kiloan sebenarnya sangat tipis labanya, dibandingkan dengan jual per lonjor, bila pembelian dengan tonase banyak atau lonjor besinya banyak maka selisih margin pun akan kentara nilai uangnya, katakanlah sekali membeli besi dengan berat puluhan ton, untuk pembangunan rumah tingkat atau aula bertingkat maka bisa ratusan juta nilainya, dan saat perbedaan margin dikit aja bisa dihitung keuntungan.

Katakanlah untung tipis pedagang adalah Rp 5juta, maka pedagang ini bisa saja keuntungannya dibagi dengan tukang yang membawakan atau mengarahkan ke tokonya. Misalkan untuk ganti transport atau untuk makan sate, atau bisa saja mengurangi keuntungan sedikit tipis yang penting bisa untuk membeli besi di pabrik lagi.

Harga besi kiloan dan lonjoran pastinya lebih untung yang kiloan, dengan catatan yang beli paham ukuran besi, sehingga tidak kecewa.  Bagi panitia pembangunan musholla dan masjid besi kiloan menjadi alternatif untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun