Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Demo, Pengguna Jalan Harus Tahu Alih Arus Jalur

13 Oktober 2020   13:01 Diperbarui: 13 Oktober 2020   13:03 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alih Arus (Dok TMCpoldametro)

Setiap ada demo maka pengguna jalan harus mencari jalur tikus agar bisa aman dan nyaman menuju akses yang dipilih. Saat demo di Brebes misalnya menolak UU Cipta Kerja yang menuai protes dari berbagai daerah, wajar jika saat acara demo pihak polres juga melakukan alih arus giat demo, untung saja ada jalan TOL menjadi jalur yang bisa dialihkan sehingga pintu masuk dan keluar lewat jalur Brexit dan Brebes barat. 

Namun anda yang hidup di daerah Ibukota Indonesia atau misalnya Provinsi pastinya akan mencari jalan lain, bayangkan jika anda sebagai tamu dan baru masuk dan tidak pernah meliwati jalur tersebut, tentunya akan mencari lewat google map atau pakai waze, supaya tidak terjebak dalam kerumunan demo karena pastinya akan macet dan beresiko.

Polisi juga akan melakukan pengalihan jalur umum ke jalur lain, dan sebelumnya juga sudah dinfokan ke radio atau juga lewat medsos, sehingga warga yang melek IT pastinya akan mudah mengaksesnya, terus bagaimana dengan mereka yang tidak paham atau gaptek digitalisasi, wah jadi PR baginya.

Alih Arus juga dilakukan bukan hanya saat ada demo, tapi saat ada kegiatan besar seperti misalnya ada kegiatan pawai di daerah, maka polisi satlantas juga akan mengalihkan jalur yang aman dan tidak terjebak atau macet, bayangkan jika hanya saja jalurnya, apalagi ada kegiatan pembangunan inftrastruktur jalan, bikin bapa pusing aja.

Siapa yang dirugikan

Kalau ada pengalihan arus, tentunya pengguna jalan umum dirugikan, harusnya cepat sampai, akhirnya harus mutar muter cari jalur yang bisa dilalui. Bagi polisi ini juga merugikan, karena ada pengeluaran pos biaya untuk pengamanan.

Pedagang juga panik dan takut, mereka juga dirugikan karena kehilangan pendapatan, harusnya ada pembeli menjadi berkurang, belum lagi para tukang becak dan juru parkir. 

Mereka juru kebersian juga dirugikan karwna harus membersihkan ekstra, sampah berserakan dan harus segera dibersihkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun