Bolehkah petugas  sampah terlambat mengangkut sampah ke mobil truk sampah untuk diantar ke TPA sedangkan sabtu-minggu itu hari libur kantor.Â
Ini yang menjadi pertanyaan menarik tentunya, kalau di hari kerja pastinya akan menuai protes, tidak diambil dikira pemkab lalai dengan penanganan sampah, warga pun merasakan tidak nyaman karena banyak lalat dan bau menusuk dihidung dan akhirnya malas melewati lokasi tersebut, warga yang lain mengkritik lewat medsos tentang sampah yang menggunung, dan ragam bentuk protes lainnya akibat tata kelola sampah.
Sepertinya perlu manajemen tata kelola sampah yang holistik dan integratif, pasalnya kalau dikelola dengan baik pastinya akan menjadi penghasilan bagi PAD Kabupaten, namun sebaliknya jika terlena maka akan menjadi sumber penyakit bagi lingkungan sekitarnya.Â
Bagaimana sekarang BUMDES Desa sekarang menganggarkan dana pengelolaan sampah bisa mendapatkan pendapatan yang cukup menggiurkan, wajar saja jika muncul gerobag pemulung menerima barang bekas warga dan dibeli lagi lalu di olah menjadi bernilai ekonomis. Banyak lahan kosong di kota digunakan oleh para pemulung untuk tempat menampung sampahnya.Â
Alasan mereka kenapa tempat itu di sewa, karena akses transportasi gampang, Â truck gampang stand by untuk packing rongsokan, yang luar biasanya saat mengangkut rongsokan bisa menjulang tinggi.
Kembali ke persoalan sampah, bahwa sampah menggunung berarti ada persoalan yang harus dipecahkan, pertama tata kelola sampahnya, kedua anggaran untuk mengelola sampah, ketiga petugas kebersihan bagaimana, keempat bagaimana transportasi yang ada itu memadai atau tidak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI