Bagi anda yang punya nama awalan A, pastinya di sekolah manapun saat mengisi absensi diawali dengan huruf A, B, C dan seterusnya hingga W dan Z. Misalkan nama Abdul Sholeh, ya pastinya kalau tidak di urutan 1, 2, atau 3, namun kalau anda namanya Warto misalnya ya di nomor akhir absensi, jika ada nama zahrudin ya berarti warto tidak di nomor akhir, paling untung yang namanya di tengah-tengah, seperti Herwanto, Nurdiansyah, atau misalkan Heru, Imam Khumaedi dll.
Bagi mereka yang namanya awal A, pastinya tidak merasa takut karena sudah teruji sejak dari SD saja, nomor urutnya di awal dulu, dibandingkan dengan mereka yang namanya W atau Z, merasakan ketenangan, karena maju di depan kelas pun paling banyak berdasarkan nomor urut abjad, saat sudah ditengah, kadang abjad akhir tidak jadi maju, makanya merasa tenang dan asik.Â
Namun guru juga dalam menilai anak bukan karena huruf abjad, biasanya dinilai karena pinter, nakal, tulisannya bagus, atau sering protesan, wajar jika mereka yang diam, terkadang gurunya tidak paham namanya, sesuatu yang unik dan mencirikan seseorang anak akan nampak dan mudah dikenali oleh gurunya. Bagaimana dengan sahabat saat anda dulu sekolah.Â
Absensi menjadi penting, karena dengan absensi pada saat pembelajaran menandakan bahwa kehadiran anak itu hadir di sekolah, kalau ijin ya harus ada surat keterangan kenapa tidak hadir, apakah sakit atau keperluan keluarga. Bahkan ada beberapa sekolah juga menerapkan absensi dengan finger print.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H