Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tetes Mata, Pencegahan Mata Memerah

22 September 2020   20:00 Diperbarui: 22 September 2020   20:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tetes mata-insider (Medcom)

Mata memerah, jaman dulu sebelum ada tetes mata di apotik hanya disuruh kasih sirih yang sudah dicuci lalu taruh di piring kecil kasih air panas, dinginkan beberapa menit, lalu mata di rambang dengar air tersebut, perih tandanya bagus, banyak kotoran yang terlihat saat mata di rambang dengan air tersebut.

Kemudian simbah dulu menyarankan, saat mata memerah ya kasih tetesan pohon kedondong, di lancipi lalu di nunggu ada airnya kemudian teteskan air tersebut pada mata kita, maka akan terasa dingin, dan mata jadi langsung segar kembali.

Muncul di era 90-an muncul obat tetes mata, cukup bawa uang secukupnya, lalu bilang tetes mata dikasih banyak merk, tinggal cocok ya mana silahkan dibeli, ada juga takut beli sembarang obat tetes mata akhirnya datang ke dokter mata, khawatir salah obat tetes bisa berakibat fatal, disinilah pentingnya dokter mata ketika merekomendasikan obat pupuh mata atau obag tetes mata untuk pasiennya, tentunya setelah di periksa matanya dan berapa minus matanya dan adakah alergi obat.

Obag tetes herbal menjadi tidak menarik lagi, orang memilih jalur praktis, kalau sudah cocok ya belinya obat tetes mata tersebut, maklum obat tetes mata di dokter spesialis terkadang dibuang merknya sehingga ada juga yang merahasiakan obat tetes tersebut, ada juga dokter yang kasih merk obat tetesnya, semuanya tergantung selera masing-masing.

Sama halnya dulu orang menanam tanaman obat keluarga, seiring banyaknya apotik yang menjamur, obat generik dan obat medis langsung merubah tatanan kehidupan ini, saat masih punya uang berani membeli obat yang mahal dengan resep dokter, saat sudah habis uangnya pilihan herbal atau pengobatan alternatif pun dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun