Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Punya Keahlian, Sukses dalam Bekerja

19 September 2020   16:44 Diperbarui: 19 September 2020   16:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
karir (dok kajianpustaka.com)

Hidup harus punya keahlian khusus, semakin kamu ahli, jendela pekerjaan semakin luas, walaupun dalam situasi berkebutuhan khusus, begitu sebaliknya kalau anda hanya mengandalkan tenaga tapi tidak bisa baca tulis atau tidak tamat SD, maka akan dibatasi di era digitalisasi.

Pastinya mereka yang punya keahlian akan selalu dibutuhkan oleh semua orang, seorang montir atau mekanik misalnya, sangat dibutuhkan disaat ada seseorang naik kendaraan di jalan raya kemudian kendaraan macet, ada yang kongslet, betapa paniknya pemilik kendaraan apa yang bikin mobil macet di malam hari, sepi lagi, kalau ada yang mekanik panggilan pastinya akan siap bayar lebih karena situasi seperti itu. 

Keahlian bahasa inggris misalnya, bisa membuka kursus bahasa inggris, kaya fi pare kediri, setiap RT di wilayah desa ini sudah menjadi kampung Inggris, warganya juga bisa bahasa inggris, karena percakapannya juga inggris, baik tukang becak, maupun warung di kampungnya. 

Sebuah karir akan sukses dimulai dari jenjng pendidikan, dan tidaklah instan, Menjadi Profesor misalnya, mereka pastinya berproses dari akademiknya, mau melanjutkan estafet pendidikan, dan juga mau meluangkan waktu dan tenaganya untuk menulis jurnal termasuk cetak buku yang tidak semua orang itu bisa. 

Profesor yang ahli dibidang teknik misalnya maka dia akan paham dengan semua rangkaian komponen yang ada dan dikuasai, paham pernak perniknya dan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ditemui, karena mereka ahli dan paham dengan ilmunya.

Sebuah karir berorganisasi pun juga tidak instan, mereka harus mengikuti sebuah rangkaian pengkaderan dari bawah, terus dilanjutkan dengan ketrampilan lain di organisasi, semakin terampil pastinya akan diminta bahkan menjadi leader yang mumpuni, proses jelas menentukan hasil.

Dalam jenjang karir pasti ada kendala atau hambatan, dan semakin banyak rintangan yang dilalui terus berani mencari solusi akn masalah tersebut, maka proses ini bisa menjadi guru terbaik bagi mereka. Minimal tidak mengulangi kesalahan kedua atau ketiga.

Karir ya harus kerja keras, tidak malas dan tidak melihat masa lalu yang membikinnya beban, sebuah karir akan melihat ke depan atau bahasa kerennya visioner, dan pastinya ingin ada perubahan yang tidak instan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun