Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Sarungan Itu Fesyennya Santri

6 September 2020   13:28 Diperbarui: 6 September 2020   13:26 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fesyen (bahasa inggris : fashion) atau busana atau mode adalah sebuah ekspresi estetika yang populer pada waktu, masa, tempat, tertentu dalam konteks tertentu, terutama pada pakaian, alas kaki, gaya hidup, aksesori, riasan wajah, gaya rambut, dan proporsi tubuh. ( mengutip wikipedia.org)

Pakaian bagi santri saat mengaji ya pakai kopyah, busana muslim dan bawahnya adalah sarung, itulah fashion santri, sehingga saat peringatan hari santri pun mereka yang hadir akan menggunakan busana santri, ya sarungan, baju muslim lengan panjang, dan berkopyah. 

Hanya santri yang millenial saja mungkin sudah menggunakan baju taqwa dan bercelana panjang, kopyah pun bermacam-macem, ada yang model timur tengah, kopyah haji atau model blangkon sebagai model pembaharuan berbuasana. 

Mereka yang berada di kompleks pesantren, maka saat pakai celana saja terasa malu, karena dianggap aneh, rasa minder pun terjadi ketika hadir di kalangan santri atau pengajian santri putra dan putri kemudian semua pakai sarung, terus kita tidak menyesuaikan busana mereka. 

Istilah jawa biasanya disebutkan "Ajining raga saka busana" memiliki arti bahwa berharganya seseorang itu dinilai dari penampilan atau busana yang ia pakai. Pakaian yang dipakai hendaklah sopan dan tidak berlebihan. 

Sepertinya berbusana itu simbol status manusia, saat kita ingin pergi ke suatu obyek wisata misalnya, atau mau ikut acara naik gunung dengan komunitas pencinta alam, maka seragam yang akan dipakai adalah baju gunung, celana gunung, sepatu gunung bahkan jaket dan sandalpun menyesuaikan dengan kondisi jarak yang akan ditempuh. 

Kalau kita berbeda custum saja saat berangkat ke gunung dengan baju batik misalnya, maka akan ditertawakan oleh teman-temannya, emang mau acara tasyakuran maten apa yah.

Begitu pula saat kita mau menghadiri acara pernikahan sahabat kita, kita juga harus menyesuaikan dengan custum yang ada, status seseorang sementara masih dilihat dari bagaimana mereka menyesuaikan baju yang dipakai, kalau mau ngaji ya pakai baju muslim dan pakai sarung berkopyah, begitu pula kalau mau sepakbola, ya pakai seragam olahraga sepak bola, sama halnya dengan kita mau ikut olahraga pagi dengan senam maka baju training pastinya dipakai dan kaos panjang atau pendek menjadi custum yang cocok. 

Kondisi tempat dimana yang akan kita tuju tentunya akan menentukan custum kita sendiri, termasuk saat kita berada di dataran tinggi, dengan dataran rendah mesti akan menggunakan pakaian yang berbeda, orang gunung seragam tebal menjadi custum yang paling banyak dipakai, dibandingkan orang pesisir pantai, dimana pakaian tebal jarang dipakai, karena suasana di pantai pastinya sering panas dan mencari banyak seragam yang menyerap keringat seperti kaos dan bahan katun. 

Namun pada prinsipnya kalau kita berseragam sebaiknya menutup aurat sesuai anjuran di Agama Islam, dan memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dalam kondisi yang sesuai dengan daerahnya atau lingkungan dimana kita berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun