Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pedagang Dadakan di Acara Khotmil Quran, Juz'ama, dan Alfiyah Ibnu Malik

5 September 2020   14:00 Diperbarui: 5 September 2020   14:16 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang Kaki Lima Dadakan (Dokpri)

Siang ini, sabtu (5/10) berada di Kompleks Pesantren Khas Kempek Cirebon, dapat undangan Majlis Tasyakur Khotmil Quran dan Khataman Alfiyah Ibnu Malik serta Juz'ama. Wali santri yang anaknya sudah lulus bacaan juzama, alquran atau nadzom alfiyah diminta menyaksikan anaknya yang sedang mengikuti prosesi khataman tersebut.

Ratusan mobil parkir di lapangan milik Desa Kempek, selanjutnya semua walisantri beserta keluarganya harus berjalan ke lokasi majlis tasyakur yang berjarak 700meter.

Selama berjalan, para walisantri beserta rombongan akan melihat kanan kiri para pedagang kaki lima berjualan, mereka mengais rejeki saat ada kegiatan ini, baik itu penjual mainan, penjual bakso, es dawet, sosis, hingga pedagang baju ataupun buah pun tersedia.

Pedagang Kaki Lima Dadakan (Dokpri)
Pedagang Kaki Lima Dadakan (Dokpri)
Suasana sangat panas, namun keluarga walisantri tetap bersabar dan menikmatinya, bahkan mereka rela untuk menunggu keluarganya sambil beristirahat, maklum kebijakan ponpes dalam suasana new normal hanya diperbolehkan 2 orang yang masuk, ayah dan ibunya atau kalau mau diganti boleh neneknya atau kakeknya.

Para pedagang sepertinya memanfaatkan moment tasyukuran alfiyah, alquran dan juzama dengan alasan, pasti rame pengunjungnya, kedua pasti laku produk yang ditawarkan, ketiga banyak teman pedagang lain yang berjualan, jadi merasa tidak sepi dan ini bagian dadi ikhtiar berusaha mengais rejeki. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun