Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Semburan Lumpur di Blora, Karena Pulau Jawa itu Bagian dari Jalur Gunung Api yang Aktif

2 September 2020   08:42 Diperbarui: 2 September 2020   08:42 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompas TV menyiarkan ada muntahan material seluas 3,29 hektar dengan ketinggian lumpur setinggi 1 meter, teringat dengan peristiwa lumpur lapindo pada 2013 lalu. Beberapa media online dan cetak pun memuat pemberitaan lokasi semburan lumpur beracun di Blora, tepatnya di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah kemarin (27/8/2020).

Pemberitaan di Kumparan misalnya bahwa letusan lumpur pertama terjadai pada kamis, (27/8/2020) pagi, anggota Polhut resor pemangkuan hutan Padas, Agus Rimbawanto mengatakan total letusan ada 11 kali, letusan durasi hanya kurang dari lima menit, intensitas semburan lumput meningkat, daerah sekitar dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat.

Menurut Kepala Cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto, yang ditulis di kumparan, peristiwa alam ini merupakan kejadian alami dan bukan karena dampak aktivitas manusia.

Tidak pernah ada aktivitas tambang di daerah yang sebelumnya adalah kebun jagung itu, dan lokasi semburang jauh dari permukiman warga, sekitar 2 kilometer dan posisi aman.

Pro dan kontra pastinya ada, karena namanya semburan lumpur beracun itu akan disamakan dengan bagaimana kejadian semburan lumpur di lapindo, begitu dahsyat hingga sekarang pun masih terjadi, beberapa rumah tenggelam karena rutinitas sembura yang ada.

Warga kehilangan lahan yang ada, karena status sekarang sudah jadi genangan lumpur, bahkan awal tahun 2020 saat saya datang di daerah sekitar Lapindo, masih ada aktivitas peninggian tanggul lumpur lapindo, dan beberapa warga saat ditanyai, membenarkan bahwa masih ada semburan kecil namun terus menerus, itu buktinya mas, sambil menunjukkan mana yang semburan baru, dan mana yang sudah lama akhirnya mengeras tanahnya.

Pemerintah Kabupaten dan Provinsi tetap harus waspada dengan semburan di Blora Provinsi Jawa Tengah, segera mungkin untuk dilakukan beberapa langkah yang cepat dan tepat, minimal bagaimana memberikan edukasi penting kepada warga sekitar lokasi semburan dan apa saja upaya yang harus dilakukan oleh warga agar semburan lumpur yang ada bukan menjadi obyek wisata yang harus di datangi bahkan malah berbondong-bondong melihat dan memviralkan kondisi semburan tersebut.

Menurut pakar geologi dari UNDIP Semarang Tri Winarno yang ditulis di bbc.com, disebutkan bahwa semburan lumpur bercampur gas di kawasan hutan kesongo alias oro-oro kesongo itu adalah fenomena gunung api lumpur atau mud volcano, biasanya pemicunya panas, yaitu sumber panas dari bawah permukaan bumi. Sumber panas itu bermacam-macam berupa magma, ada lumpur yang jenuh dan ada faktor tekanan yang tinggi, dan pulau jawa itu bagian dari jalur gunung api yang sangat aktif (ring of fire).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun