Pesan ikut Keluarga Berencana itu penying, biar keluarganya berkualitas, sudah nyaman dan aman. Berkualitas disini adalah dua anaknya lahir dengan baik, sehat, cerdas, ceria dan berakhlaqul karimah. Nyaman dimaksud disini Perencanaan sejak awal sudah terencana, keduanya sudah mau berinteraksi dan terbuka untuk menentukan berapa jumlah anak yang akan di rawat nantinya.Â
Aman disini dikandung maksud orang tuanya sebagian sudah menyiapkan biaya investasi untuk pendidikan dan kesehatan bagi anaknya termasuk menyiapkan rumah tinggal kepada putra putrinya, biar tidak jauh dengan kedua orang tuanya, ada juga pengin mandiri, dengan membeli kapling sawah lalu dibangun dengan model type 36 atau lainnya.Â
Pengendalian penduduk sangat penting, karena hubungannya dengan ledakan penduduk, sebuah pilihan, bonus demografi dengan penduduk banyak berkualitas atau sebaliknya, menjadi beban ganda bagi daerah atau negara karena ledakan penduduk namun warganya masih banyak yang berpendidikan rendah, pengangguran semakin meningkat, alih fungsi lahan semakin meluas, kasus kriminalitas semakin bertambah dan ragam efek domino atas bonus demografi penduduk.
Ber KB berarti menggunakan alat kontrasepsi yang dianjurkan oleh Pemerintah, makanya ada kementeriaan yang membidangi masalah penduduk dan keluarga berencana, agar di daerah mau dan mampu untuk melakukan upaya edukasi, promosi dan upaya lain dalam pengendalian penduduk, Dinas yang membidangi terkait ini ada di semua Kab/Kota di Indonesia. Era zaman Presiden Soeharto gema dan mobilisasi terkait KB sangat masif dan promosi berkaitan dengan masalah KB juga luar biasa.
Sekolah Kependudukan harus menjadi salag satu kurikulum yang penting, karena modal awal untuk menjelaskan kepada peserta didik terkait masalah penduduk, resiko bonus demografi dan juga masalah perencanaaan berkeluarga, wajar saja kemudian ada intervensi kampung KB di desa ini sebagai upaya untuk pengendalian penduduk di kab/kota.Â
Warga dilibatkan untuk menjadi relawan atau fasilitator KB sekaligus melakukan aksi dan dukungan kegiatan terkait masalah perencanaan berkeluarga, upaya preventif dan promotif terus di galakan secara masif. Namun tidak semua bisa berhasil, walaupun metode dan cara pembelajaran ilmunya sama, karakter masyarakat dan komitmen di desa antara warga dengan pemerintah desa untuk mensukseskan program kampung KB juga menjadi hambatan.Â
Kelompok edukasi harus kerap di rawat dengan baik, perhatian negara untuk pengendslian penduduk juga harus kuat dan berkesinambungan, tidak populis atau terkesan merealisasikan program saja, tapi benar-benar diberdayakan secara maksimal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H