Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musim Hajatan Manten dan Sunat

16 Agustus 2020   10:40 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:37 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak di Brebes Kota, di semua pedesaan di Wilayah Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal, termasuk Kelurahan di Kota Tegal, Hajatan mulai meningkat, dari mulai hajatan manten atau pernikahan hingga sunat. Efek pandemi corona beberapa bulan yang lalu menyebabkan lesu disemua sektor termasuk hiburan dan penyewaan alat untuk hajatan. 

New Normal menjadikan beberapa barang dipasar mulai naik, tadinya sayuran seperti terong di petani saat corona harga tidak sampai ribuan, sekarang saat new normal terong sudah mulai tembus harga dikisaran Rp 3rb bahkan ada yang di biarkan tidak dipanen gara-gara harga terong dipetani murah. 

Undangan hajatan kian bertambah, bila temannya banyak maka harus menyediakan beberapa uang di dalam dompet, karena kalau dompetnya tidak terisi maka bisa tidak jadi hadir karena malu bila makan di tempat acara kemudian tidak bawa amplop beserta isinya, apalagi kalau didesa harus ngasih amplop beserta isinya langsung ke orangnya yang menyelenggarakan hajatan. 

Efek hajatan juga bikin dompet jadi berkurang sehingga pengeluaran semakin banyak, kalau pendapatan berkurang bikin stress yang mau berangkat ke lokasi acara, maklum jika tidak berimbang antara debet dan kredit maka seseorang akan berpikir ulang antara berangkat atau tidak. 

Namun fakta dilapangan bahwa dengan ada banyak acara hajatan, bisa menjadi daya ungkit bagi ekonomi masyarakat, pemilik sound system semakin menggeliat, termasuk para biduan dan orgen tunggal plus alat hiburannya jadi laku keras.

Dunia percetakan semakin menggeliat belum efek domino yang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun