Bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa international, bisa menjadi alat komunikasi yang efektif apabila orang menguasai tata bahasa dan gramatikalnya, sehingga mereka dimanapun saat bepergian tidak merasakan aneh dan kesulitan manakalah harus bertemu dengan orang lain yang berbeda suku, warna kulit atau perbedaan asal usul negara ataupun lainnya.Â
Bagaimana dihari raya haji ini, semua penjuru dunia biasanya menjalankan ibadah haji, disinilah money changer di tanah suci ini sangat berarti, karena masing-masing negara membawa mata uangnya untuk ditukarkan, dari mulai uang ringgit, rupiah, dollar dan mata uang lainnya, semua ditukar ke uang riyal karena transaksi di dalam keseharian warga arab saudi adalah riyal.Â
Mereka petugas money changer harus berkomunikasi dengan dua bahasa yakni bahasa arab dan bahasa inggris, sehingga mencari pekerja yang mahir berbahasa dua-duanya, tentunya ketika trampil berbahasa yang baik maka derajat seseorang akan dinaikkan, ini karena kita mau sekolah dan belajar berbahasa dengan baik.
Bahasa gaul orang saudi adalah arab yang tak bergrammer sama halnya dengan orang Betawi di Indonesia, tiap hari menggunakan bahasa betawi namun substansinya bahasa betawi atau bahasa ala jakarta itu bukan bahasa indonesia sesuai dengan gramatikal berbahasa Indonesia.Â
Namun betul adanya bahwa berbahasa menjdi alat komunikasi yang memudahkan kita berinteraksi, disaat banyak suku di Indonesia yang masing-masing juga punya bahasa dan dialek yang tidak sama diikat dengan satu bahasa nasional adalah Bahasa Indonesia, kita dapat berkomunikasi dari sabang sampai merauke.Â
Seorang peneliti lapangan misalnya, saat melakukukan enumetator pastinya akan memanfaatkan bahasa lokal sebagai bahasa yang mudah dalam berkomunikasi, karena responden terkadang juga tidak bisa berucap dengan bahasa indonesia tapi mahir berbahasa lokal, disinilah ekspresi antara enumerator yang disampaikan dengan responden akan cepat tertangkap dan diterima oleh responden dan  responden pun tidak kesulitan dalam menerima pesan.Â
Akan mengalami persoalan lagi ketika responden yang diwawancarai ternyata hanya bisa menggunakan bahasa isyarat, disinilah kemahiran penguasaan bahasa isyarat juga penting, bagaimana mereka yang mengalami hambatan pendengaran, penglihatan, maupun gangguan pada suara tentunya bahasa isyarat harus dipakai.Â
Lewat bahasa kita ini akan mengenal segala adat istiadat, tingkah laku, dan tata krama masyarakatnya. Adaptasi dengan semuanya melalui bahasa sehingga cepat integrasi dengan segala tata krama masyarakat tersebut.Â
Setiap orang akan mudah diterima keberadaanya oleh masyarakat apabila pengusaan bahasa karena media paling mudah diterima sejak awal adalah bahasa sebagai fungsi integrasi dan adaptasi sosial.
Seorang yang menguasai kontrol sosial pun karena pintar mengolah bahasa, bagaimana seorang ulama dalam mengolah kata demi kata agar nasehatnya diterima dengan baik, bahasa agama yang kental dengan tulisan arab, kemdian di ejawantahkan dalam kaidah bahasa yang mudah di mengerti maka bahasa bisa mempengaruhi pikiran dan tindakan orang tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H