Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Dayak Truk, Aman atau Beresiko

25 Juni 2020   19:18 Diperbarui: 25 Juni 2020   20:19 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedih memang saat orang tua mendengar anaknya ikut dayak, apalagi pulang saat jatuh dari kendaran truk, dini hari dikabari sudah koma di rumah sakit, dan selang beberapa hari akhirnya menghembuskn nafas terakhir. Dikabarkan karena ikut teman Dayak dari kota satu ke kota yang lain. 

Bagi anak seusia tamatan SMP atau sederajat ataupun masih SMA kelas satu atau kelas dia, terus putus sekolah lalu ikut dayak mobil truck, apalagi saat dayak tidak tahu arah ke mana, yang penting ikuti arus pergaulan dengan teman sebaya. 

Sebenarnya sangat beresiko, kenapa penulis katakan begitu, karena posisi dayak harus nyetop truck. Terkadang supir truck juga tidak bersahabat, belum lagi di aturan lalu lintas bagi supir truck juga khawatir ada operasi lalu lintas kena tilang, karena bukan peruntukannya, sehingga para supir truck enggan untuk berhenti saat anak ini naik di mobilnya dan saat berhenti pun kadang-kadang tidak berhenyi malahan bisa berhenti pas di lampu merah, bagi anak yang belum trampil untuk tuurn saat di jalan yang penuh kendaraan jelas sangat beresiko. 

Dayak yang jelas gratis, anak akan merasakan bangga atas apa yang dilakukan, mereka juga akan naik bersama-sama dengan kecepatan yang sama dan harus gesit, saat ketinggalan dengan temannya jelas khawatir karena sendirian di jalan, padahal mereka juga takut saat ditinggalkan sendiri, sudah malam lagi, bagaimana nanti tidurnya dan ragam resiko kerentanan yang lain. 

Rasanya sebagai orang tua yang melihat kondisi anak saat menyetop truck gandeng, atau truck tronton sangat ngeri dan miris, mestinya perlu ada tindakan dari pemerintah untuk mengatasi ini, termasuk keterlibatan semua pihak, karena mereka ini adalah generasi penerus bangsa, dan dipastikan akan memimpin negeri ini.

 Tumbuh kembang anak menjadi penting apabila mereka mendapatkan perhatian yang serius, terutama dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, dan lingkungan daerahnya, jika ini dibiarkan tanpa ada kontrol atau pengawasan maka akan menjadi persoalan yang cukup serius untuk di tindaklanjuti, disaat pemerintah daerah tidak memperhatikan, dan kemudian komunitas ini terus berkembang, selalu tumbuh dengan cepat tanpa ada arahan yang jelas ke arah positif maka akan sangat berdampak pada tumbuh kembang anak tersebut. 

Gugus Tugas Kabupaten/Kota Layak Anak, harus melakukan upaya atas pencegahan dan penanganan secara holistik kepada anak-anak yang rentan ini, dan mereka sangat butuh perhatian dan saluran hobi ataupun bakat dan minat yang tepat, jika dibiarkan tanpa ada arah dan saluran kreatifivitas yang jelas maka akan berdampak negatif, saat anak ini kemudian di bulying, mendapatkan kekerasan fisik maupun psikis dan tindakan kekerasan yang lain belum lagi jika mengalami penularan penyakit dari lingkungan yang serba beresiko tentunya akan menambah beban ganda bagi daerah itu sendiri, termasuk bagi keluarganya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun