Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pastikan Warga Paham Status Golongan Darah

14 Juni 2020   20:01 Diperbarui: 14 Juni 2020   20:14 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nur Nadlifah DPR RI Komisi IX (Dok Azam)

Hari ini tanggal 14 Juni, diperingati sebagai hari donor darah sedunia, kata sedunia berarti semua negara memperingatinya. Fakta yang ditemui, masih ada warga di Indonesia yang belum tahu status golongan darah, padahal sangat penting. 

Tes golda atau golongan darah ada yang bayar, ada yang gratis, kenapa bayar karena untuk membayar alat dan rhesus serta kartu golda, orang yang ahli atau yang memiliki skill yang berhak untuk mengetahui tes golongam darah, biasanya dilakukan oleh petugas Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia, Labkesda, Laborat berizin, termasuk kampus yang membuka kelas analis kesehatan, farmasi dan juga kampus kedokteran. Mereka bisa karena diberikan ilmunya oleh para praktisi dan ahli bidang medis. 

Mengutip di alodokter.id, Tes golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Dengan mengetahui golongan darah sendiri, Anda dapat mendonorkan darah atau menerima transfusi darah dengan aman.

Selain itu, Anda yang telah menikah dan berencana punya anak juga dianjurkan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus darah Anda sendiri maupun pasangan.

Betapa pentingnya untuk mengetahui status golda sendiri, tapi di desa atau kelurahan sering kali warga tidak paham darah yang melekat pada diri itu golda nya apa, contoh saat mau tes kesehatan dalam membuat SIM, sebagian warga yang buat SIM untuk menyebutkan golongan darahnya was-qas, kalau salah dan ditulis di identitas SIM maka selama 5 tahun telah membohongi dokumen tersebut, namun pihak Polres tidak mau spekulasi, jika tidak bisa menunjukkan kartu golongan darah dari PMI atau Labkesda atau Laborat lainnya maka harus periksa lagi dan bayar periksa goldanya. 

Anggota Komisi IX  DPR RI Nur Nadlifah mengatakan, betapa pentingnya warga pjnya informasi status golda, saatnya warga paham akan status tersebut, termasuk Pemdes pun harus memastikan bahwa warganya sudah semua paham goldanya masing-masing. Sehingga saat ada ibu hamil mau melahirkan kemudian mengalami perdarahan, maka tidak pusing mencari pendonor. 

" Status golda bagi warga harus didata sampai level desa, akan membantu meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi angka kematian ibu hamil, termasuk saat warg ada yang terkena demam berdarah, maka stok drh di warga tersedia," katanya. Minggu ( 14/06/2020).

Para pendonor yang rutin akan mendonorkan darahnya tiap 3 bulan, selain bagus untuk kesehatan fisiknya, juga bisa menyelamatkan nyawa seseorang akibat kebutuhan darah, sehingga tiap kab/kota ada UTD PMI yang beroperasi dan menjalankan tugas fubgsinya untuk memastikan stok darah di kab/kotanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun