Semua kehidupan manusia itu berputar, dan pasti ada adat istiadat antara di satu tempat dengan tempat lain. Berkat Walimah bentuk cepon beserta isinya dikasih sebagai sedekah shohibul hajat kepada yang menghadiri. Semoga mendapatkan barokah karena doa yang dipanjatkan diamini oleh para jamaah yang hadir.Â
Adat seperti itu tidaklah sama dengan di arab saudi, tidak ada model walimatul ursy dengan dikasih cepon, tahu dan tempe sama nasi dan telor asin. Makanya adat istiadat yang ada sebagai kekayaan dan pengikat kultur masyarakat dan melanggengkan tali silaturokhim.Â
Demikian disampaikan KH. Subhan Makmun pada saat memberikan tausyiyah pada walimay ursy di H. Sobirin Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.Â
Kyai Subhan juga menjelaskan tentang berkah, bahwa berkah itu adem, dan awet maksudnya sesuatu yang dimiliki itu lama atau langgeng, mereka yang langgeng itu berarti kehiduoannya mendapatkan keberkahan, termasuk kalau kita punya barang lalu yetal awet itu juga bagian dari keberkahan. Sehingga bagi mereka yang berkeluarga ingin berkah maka harus dijaga keluarganya, agar sakinah mawadhah warohmah.Â
Berbahagilah bagi seseorang yang sudah menikah karena dengan menikah siklus hidup di mana setiap manusia yang hidup harus berpasangan dan mereka nantinya mendapatkan keturunan. Mereka yang menikah ini bisa melengkapi ibadahnya, bida berjamaah dan pahalanya banyak.Â
Terkait menghadiri walimah, dapat ganjaran karena buat bunga atau gembira buat orang lain yang ngundang dan diniati silaturokhim.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H