Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Harus Berputar Walau Pandemi

1 Juni 2020   11:22 Diperbarui: 1 Juni 2020   11:39 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjuangan bagi pelaku usaha pengrajin bambu di wilayah Salem Kabupaten Brebes harus tetap berjuang dengan kerja keras. Driver angkutan barang juga harus jeli dan teliti mengingat jalan yang dilalui sangat curam dan terjal, belum lagi sering hujan, besar kemungkinan juga mengalami berpotensi longsor dibeberapa titik. Namun seberat apapun, ekonomi masyarakat harus pulih dan usaha tetap berjalan terus walaupun menggunakan protokol kesehatan. 

Bagi supir di pegunungan, membawa bambu seperti yang ada di gambar mungkin sudah hal biasa, mereka tidak merasakan takut, namun sangat berbeda dengan supir yang tidak pernah naik pegunungan, maka saat berpapasan saja sudah takut, apalagi jika tanjakan sangat curam dan dibawahnya itu jurang, jika salah bertindak saja, nyawa menjadi taruhannya. 

Bambu yang ditanam di pegunungan di Wilayah Salem ini sangat subur, wajar jika di beberapa Kecamatan di Salem Brebes (kurang lebih 2500 dari permukaan air laut) masyarakat menanam bambu di tanah miliknya agar nantinya bisa dijual dan mendapatkan keuntungan dan bisa untuk modal hidup keluarganya minimal bisa membiayai sekolah putra putrinya sampai jenjang perguruan tinggi. 

Motivasi masyarakat dipegunungan itu semangat gotong royongnya tinggi, bahwa motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah pendidikan dasar sangatlah tinggi, wajar jika angka putus sekolah di pegunungan lebih sedikit dibandingkan di wilayah pantai utara. 

Padahal secara topografi mestinya sebalinya. Alasan jauh bagi anak pegunungan bukan menjadi alasan yang berat untuk tidak bersekolah, tapi karena motivasi orang tuanya yang sangat besar agar generasi penerusnya bisa membaca, menulis dan terpenuhi haknya, sehingga anak bisa mengenyam pendidikan sampai jenjang SMP dan SMA, lulus SD/MI wajib selesai, hanya sebagian kecil saja yang tidak bersekolah. 

Dok ukm bentarsari salem
Dok ukm bentarsari salem
Bumdes Desa Gunung Tajem Salem mempunyai sentra pengrajin anyaman bambu, mereka menyulap bambu yang ada di desanya, dirubah menjadi cepon, kipas, topi, dan tampah, bahkan ada pengrajnn golok juga ada didesa ini. Sementara pemasaran dominan di wilayah Kecamatan Salem saja, jika ada orderan keluar salem baru dikerjakan, itupun jika ada uang muka atas order yang dipesan.

Tengkulak yang sering memborong barang kerajinan warga masih dominan, pengrajin yang jual langsung ke pasar sangatlah sedikit, sehingga sangat wajar jika keuntungan yang didapat bagi mereka yang punya skill tidaklah banyak, namun bagi mereka yang penting laku aja sudah sangat beruntung.

Sementara di Desa Bentarsari Kecamatan Salem juga ada anyaman rinjing, yaitu terbuat dari bambu, pembuatan rinjing ini dilengkapi  dengan plastik yang fungsinya untuk membungkus bambu sehingga terlihat rapi dan menarik. Selain plastik tadi dibutuhkan juga tali rambang untuk menghias bagian pegangan rinjing. Warna tali rambang sangat beragam seperti warna merah, hijau, maupun biru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun