Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

New Normal, Ternyata Berat Yah Mentaati Aturan Covid-19

26 Mei 2020   12:14 Diperbarui: 26 Mei 2020   17:28 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona baru, dengan gejala batuk dan pilek, demam, sakit tenggorokan, letih dan lesu, gangguan pernafasan, infeksi akut di jaringan paru-paru.Covid-19 ditularkan orang melalui droplet atau percikan seseorang ketika batu berbicara. 

Makanya tidak boleh kontak erat, seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan, atu cipika cipiki, bahkan menyentuh permukaan benda terkontaminasi karena virus corona dapat bertahan pada permukaan benda mati selama berjam-jam sampai berhari-hari.

Virus ini hanya bisa dicegah, karena belum punya vaksin sebagai obat sakti untuk menyembuhkannya. Cegah melalui cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, menutup mulut dan hidung dengan masker, membersihkan tangan dengan cairan hand sanitizer berbasis alkohol, hindari erada dalam kerumunan, hindari berkumpul di tempat umum, memasak dan memanaskan makanan secara menyeluruh, hindari bersentuhan dengan binatang secara langsung, hindari memegang dan berbagai barang, hindari bersentuhan dengan orang lain, hindari melakukan perjalanan, wajar ketika ada kebijakan pencegahan dan penyebaran menimbulkan reaksi dari masyakat, dan berpotensi pada peluang bisnis baru dalam era pandemi ini. 

Semua upaya pencegahan dan penyebaran ini pasti akan muncul produk yang laku keras, wajar jika sekelas mie instan saja mengalami kenaikan yang cukup signifikan, karena warga dihimbau untuk berada di rumah. Musuh yang dilawan tidak kelihatan, dan virus ini tidak mampu bertahan hidup lama jika berada diluar inang, apalagi kalau suhunya diatas 56 derajat celcius selama 30 menit virus ini akan mati, jadi situasi dingin malah bagi virus ini jadi semangat untuk menyebar, semakin panas semakin cepat mati.

Penjual masker ada dimana-mana, dan diedarkan hampir di perempatan jalan, dipasar, ditoko kain, termasuk dibeli dengan dana BOS, atau dana desa untuk beli masker dan dana APBD Kabupaten/Kota untuk dibagikan gratis bagi masyarakat. Ini dilakukan karena cegah penyebaran covid-19 salah satunya masker untuk semua. Baik itu masker kain, masker bedah, masker N95 bagi tenaga medis dan kontak langsung.

Aturan muncul lagi bagaimana cara menggunakan masker yang baik, bersihkan tangan, masker harus menutupi mulut tanpa ada celah antara wajah dan masker, gunakan masker maskimal 4 jam, jangan sentuh masker, buka dari belakang, setelah selesai dipakai cuci masker dengan air panas dikasih deterjen, bilas dibawah air mengalir, dan keringkan dengan sinar matahai, setrika agar bakteri mati, masker digunakan lagi. Namun sangat susah lho, dengan jangan sentuh masker, pastinya sering dilanggar, belum lagi gunakan maksimal 4 jam, karena stok yang dibawa juga terbatas, maka bisa saja lebih dari 4 jam, terus yang salah siapa.

Cegah covid-19 di tempat kerja, kita harus jaga jarak minimal 1 meter, kantor yang kita tempati harus memiliki ventilasi yang baik, ctps sesering mungkin, hand sanitizer berbasis alkohol kalau bisa menempel di tas kita, jaga kebersihan area kerja dan lakukan disinfeksi berkala, bila sakit bekerjalah dari rumah saja, gunakan masker, meludah, batuk atau bersih memakai tisu dengan menutup seluruh hidung dan mulut, bungkus tisu bekas pakai ke dalam kantong plastik dan buang ke tempat sampah tertutup.

Yang suka Bepergian, usahakan sepatu, sandal, disemprot disinfektan, pulpen, ponsel, laptop, jangan menyentuh apapaun di dalam rumah, segera CTPS, segera di cuci baju kita dan jemur, langsung mandi sebelum bersantai, ternyata berat juga yah, banyak yang dilanggar kalau urusan ini, saya juga menyadarinya betapa beratnya pencegahan, bagaimana tidak bisa pergi, nanti tidak dapat income atau pemasukan bulanan,bisa-bisa banyak tunggakan untuk bayar listrik, wifi, telpon, PDAM, dan kuota internet sama pulsa, terus kebutuhan hidup tanggungjawab siapa, masa mengandalkan negara...

Gimana tidak tidur terus orang suruh dirumah saja, suruh makan yang bergizi lagi, minum air yang banyak minimal 8 gelas per hari, nyatanya kurang dari itu, olahraga rutin 30 menit kadang lupa, konsumsi suplemen kadang juga lupa, CTPS juga jarang, sungguh berat anjuran dari Pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun