Akhlak Rosulullah tidak pernah bicara macam-macam saat makan, termasuk saat istrinya masak, kemudian disiapin ternyata asin, atau pedas, merasa tidak cocok sama masakannya langsung protes. Bagaimana dengan umatnya sekarang, malah banyak yang sebaliknya.
Demikian disampaikan oleh KH. Subhan Makmum selaku Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes pada pengajian Bidayatul Hidayah. Kamis (14/05/2020).Â
Lanjut kyai subhan, Nabi SAW sendiri tidak pernah mencela makanan yang tidak enak. Jika beliau berselera dengan sesuatu, beliau memakannya. Jika tidak, beliau tinggalkan.Â
Selanjutnya, kenapa kita tidak boleh mendoakan kejekan makhluk Allah, walaupun anda telah di dolimi, dan serahkan saja kepada Allah SWT. " Seorang yang dianiaya mendoakan keburukan bagi yang menganiaya dirinya sehingga menjadi imbang. Kemudian yang menganiaya masih memiliki satu kelebihan yang bisa ia tuntut kepadanya pada hari kiamat"
Mencaci maki rakyat kepada raja atau Presidem ya tidak boleh, apalagi kalau sudah mati, serahkan saja kepada Allah SWT, karena ini menyangkut akhlak, begitu nasehat Imam Ghozali kepada setiap orang dimana begitu pentingnya sebuah adab lisan.
Abu Bakar Shiddiq RA, sengaja menjaga lisannya, sampai-sampai, meletakan batu di bawah mulutnya, agar tidak suka berbicara lebih baik yang perlu saja. Karena lidah ini bisa menjadi mencelakakan anda baik dunia dan akhirat.Â
Orang yang banyak guyon, wibawanya berkurang, dan menyakiti orang, namun ada juga kalau ada kyai yang tidak suka guyon nanati malah gila hormat, yang penting jangan memulai ngejak guyon.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H