Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Mendoakan Orang yang Menzalimi, Serahkan Saja ke Allah SWT

14 Mei 2020   16:55 Diperbarui: 14 Mei 2020   17:06 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhlak Rosulullah tidak pernah bicara macam-macam saat makan, termasuk saat istrinya masak, kemudian disiapin ternyata asin, atau pedas, merasa tidak cocok sama masakannya langsung protes. Bagaimana dengan umatnya sekarang, malah banyak yang sebaliknya.

Demikian disampaikan oleh KH. Subhan Makmum selaku Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes pada pengajian Bidayatul Hidayah. Kamis (14/05/2020). 

Lanjut kyai subhan, Nabi SAW sendiri tidak pernah mencela makanan yang tidak enak. Jika beliau berselera dengan sesuatu, beliau memakannya. Jika tidak, beliau tinggalkan. 

Selanjutnya, kenapa kita tidak boleh mendoakan kejekan makhluk Allah, walaupun anda telah di dolimi, dan serahkan saja kepada Allah SWT. " Seorang yang dianiaya mendoakan keburukan bagi yang menganiaya dirinya sehingga menjadi imbang. Kemudian yang menganiaya masih memiliki satu kelebihan yang bisa ia tuntut kepadanya pada hari kiamat"

Dokpri
Dokpri
Peliharalah lidah dalam kondisi serius maupun canda, Pangkal timbulnya murka dan marah serta dapat menanamkan benih-benih kedengkian di dalam hati. Karena itu, jangan bercanda dengan seseorang dan jika ada yang bercanda denganmu, jangan kau balas. Berpalinglah sampai mereka membicarakan hal lain. 

Mencaci maki rakyat kepada raja atau Presidem ya tidak boleh, apalagi kalau sudah mati, serahkan saja kepada Allah SWT, karena ini menyangkut akhlak, begitu nasehat Imam Ghozali kepada setiap orang dimana begitu pentingnya sebuah adab lisan.

Abu Bakar Shiddiq RA, sengaja menjaga lisannya, sampai-sampai, meletakan batu di bawah mulutnya, agar tidak suka berbicara lebih baik yang perlu saja. Karena lidah ini bisa menjadi mencelakakan anda baik dunia dan akhirat. 

Orang yang banyak guyon, wibawanya berkurang, dan menyakiti orang, namun ada juga kalau ada kyai yang tidak suka guyon nanati malah gila hormat, yang penting jangan memulai ngejak guyon. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun