Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona Bukan Aib

17 April 2020   17:02 Diperbarui: 17 April 2020   17:05 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

17 APril 2020 jam 07.00 GMT+7 secara global disebutkan bahwa 213 Negara terpapar covid-19, ada 2.034.802 Kasus terkonformasi dan kematian sudah 135.163 jiwa. Pergerakan ini terus naik, karena hingga saat ini belum ketemu vaksin corona.

Di Indonesia ada 5.923 positif covid-19, sembuh 607 dan meninggal 520 orang sesuai dengan data covid19.go.id, setiap hari dipastikan ada laporan perkembangan status terutma di portal ini. Bagi kita yang ingin tahu informasi detail atas perkembangan data maka pakailah referensi portal covid19.go.id tersebut.

Terkait edukasi covid-19 bisa dilakukan oleh semua komponen kepada masyarakat secara luas, walaupun ada sebagaian warga mematuhi peraturan pemerintah ada juga yang acuh tak acuh, pengetahuan adalah segalanya, pastikan jika ada memperoleh pengetahuan yang benar dan paham tentang covid-19, maka sampaikan sumber informasi yang didapatkan, sehingga mereka yang mendapatkan informasi ini akan membagikan informasi juga benar, baik kepada keluarga, kerabat, rekan kerja dan lingkungan anda.

Sahabat Corona itu bukan aib, makanya jangan tolak pemakanan covid-19, pemulasaran jenazah dirumah sakit patuh prosedur WHO, dibungkus ekstra rapat, dimasukan dalam peti lalu di disinfektan, selain itu pemakaman jenazah dilakukan oleh petugas khusus terlatih serta menggunakan alat pelindung diri, bahwa virus covid-19 tidak bisa mencemari tanah atau sumber air atau lingkungan sekitar. Virus pasti mati begitu jenazah dimakamkan segera. 

Virus tidak dapat bertahan lama diluar tubuh manusia saat jenazah sudah dimakamkan. Pemakaman jenazah dilakukan oleh petugas terlatih, maksudnya mereka menggunakan alat pelindung diri ketika memakamkan jenazah, proses pemakaman dilakukan dengan cepat, dengan jumlah pelayat sangat dibatasi. Jangan tambah duka keluarga dengan menolak jenazah anggota keluarga mereka.

Jadi tidak ada alasan untuk melakukan penolakan jasad saudara-saudara kita yang meninggal karena pandemi covid-19. Mari bersatu lawan covid-19, usahakan saat keluar dari rumah pakai masker.

Para petugas medis, pasti merasakan takut, cuma ini adalah tugasnya untuk menangani pasien dari awal sampai akhir sebagai bentuk profesional pada profesinya dan jiwa kemanusian, petugas menekankan bahwa safety adalah kunci utama dengan menggunakan APD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun