Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang Bisnis Bisa Melalui Training dan Seni

10 April 2020   06:24 Diperbarui: 10 April 2020   07:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok tribunnews.com)

Ada banyak mereka yang jadi seorang pengusaha, dengan latar belakang pendidikan SD kemudian dia mampu menjalankan usahanya dengan baik, dan menjadi seorang pembisnis yang sangat ulet dan atas kemampuannya, bisa menjadi bos dari sekian banyak karyawan yang memiliki pendidikan sarjana.

Ini maksudnya bahwa menjadi seorang pelaku usaha itu bisa karena ilmu dan bisa karena seni. Maksudnya ilmu itu seseorang bisa belajar atas kemampuan dari dirinya karena ada proses transfer ilmu, baik itu secara formal melalui lembaga pendidikan dan juga secara informal melalui pengalaman.

Ada seseorang montir, kalau belajar ilmu matematika dia bilangnya pusing, karena didalamnya itu banyak itung-itungan, namun ketika orang tersebut di depannya ada barang yang nyata, seperti rusaknya Busi motor atau mobil, maka dia akan berusaha bagaimana caranya agar busi itu normal kembali. Apakah dengan cara membeli lagi, atau menyiasati busi yang sudah tidak normal kembali, kemudian di carikan celah agar busi tersebut bisa memiliki fungsi walaupun dalam beberapa jam saja kemudian mati kembali.

Bagaimana seorang santri yang tidak belajar ilmu mekanik kendaraan, kemudian dia membuka bengkel kendaraan bermotor, dan ternyata berhasil dengan usaha tersebut, karena mereka mempunyai niat, kemauan untuk belajar yang tinggi, tidak malas, dan mencoba sesuatu tidak biasa menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena tumbuh dari kebiasaan dan pengalaman sehari-hari, maka daya imaginasi dan daya ingat selalu diasah, dimatangkan, dan didewasakan oleh lingkungan tersebut, lama kelamaan menjadi profesional, baru tahu suara saja sudah tahu apa rusaknya, atau baru menyebutkan masalah satu saja, sudah tahu, dimana yang harus diperbaiki.

Seorang dokter bisa melakukan prakteknya karena pendidikan, dan ketrampilan yang terasah dari awalnya teori, praktek beberapa di Faskes, lama kelamaan dia memiliki kemampuan yang tidak biasa, karena yang ditemui sehari-hari paham, dan resep obat apa yang tepat akan diberikan sesuai dengan hasil diagnosanya saat memeriksa pasien.

Seorang pebisnis dipastikan juga bisa melihat kemampuan melihat peluang, seperti halnya hari ini, ada pandemi corona, peluang bisnisnya adalah produk masker pasti laris manis, pelaku usaha akan membuat bisnis masker, dengan harga terjangkau, mereka bisa menambahkan pekerjanya dan mesin jahit dan menambah bahan kaosnya dengan membaca peluang bisnis ini, namun mereka juga harus punya jaringan yang luas jika usahanya ingin sukses.

Pengetahuan teoritis mungkin tahu bahwa order masker mesti akan meningkat, namun karena tidak mempunyai hubungan yang luas, maka order pun hanya menunggu, itulah hikmahnya ketika seseorang yang mempunyai banyak relasi melalui silaturokhim, sehingga mereka akhirnya melakukan upaya dengan promosi di jasa online, ini terakhir yang dilakukan, dengan harapan ada yang membaca dan order kecil-kecilan, tapi lama kelamaan akan ada order yang besar. Karena seseorang yang besar tentunya diawali dari sesuatu yang kecil, dan tidak tiba-tiba dia jadi besar atau jadi big bos karena pasti menemui rintangan dari sejak awal merintis usaha.

Bagaimana seseorang penjual bumbu masak, yang mangkal di pasar atau pusat keramaian,  mereka harus menaruh gerobagnya tiap hari, saat hujan ya kedinginan, dan saat panas ya kepanasan, hanya dikasih kain penutup diatasnya agar tidak kepanasan dan kehujanan, semua ini adalah bagian usaha kerja kerasnya, namun karena masakannya enak, cara memberikan layanan cepat saji dan harganya terjangkau, lama kelamaan usahanya maju pesat, pastinya dia akan mencarikan terobosan dengan menyewa kios yang cukup representatif, terkadang saat pindah inilah terjadi reaksi, penurunan pendapatan menjadi sepi, atau malah sebaliknya. Semua masalah ini pasti dilalui oleh semua pelaku usaha, di mana usaha pasang surut bisa terjadi kapanpun, dimanapun dan dilakukan oleh siapapun.

Pengalaman adalah guru yang baik, itulah yang menjadikan mereka itu tahan badai apapun, baik karena pandemi corona, maupun badai lainnya, karena mereka bisa membaca bisnis dan peluang yang ada, kapan bisnisnya dinaikkan produknya atau kapan harus dikurangi, ini dilakukan dengan membaca kondisi SWOT yang kuat, dan wajar saja jika badai ekonomi di sektor UMKM ini lebih berdaya dibandingkan dengan bisnis besar yang kadang terkena kebijakan politik dunia saja kena imbasnya. Termasuk saat ada kenaikan dollar ataupun kebijakan lainnya.

Prinsip mereka yang sukses dalam menjalankan usaha, karena mereka memiliki tanggungjawab yang tinggi, kemampuan untuk melihat peluang dan memahami resiko, berani mengambil keputusan terkadang beresiko, kemampuan untuk mengelola aset yang ada, memahami bisnis yang dikelola ini akan lebih prospektus, kemampuan melakukan jejaring yang tinggi, dan optimis setiap ada masalah pasti ada solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun