Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dokumen Ngaji 45 Tahun Masih Utuh

24 Maret 2020   14:17 Diperbarui: 24 Maret 2020   14:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak Digital (Dokpri)

Sosok Kyai Syafii, bagi warga Batokan Kediri 45 tahun yang lalu pasti kenal denga  santri dlaleme Kyai Djamal Batokan, santri kelahiran Tegal Jawa Tengan berkhidmah di dalame Kyai Djamal kurang lebih 10 tahun, saat ini usia kyai syafii sudah 78 tahun, dengan fisik yang harus didampingi putranya dengan alat bantunya, mau silaturokhim dan ziarah ke makbaroh Kyai Djamal Fadil, Batokan, Petuk Mojo Kediri. 

Yang menarik hari aku temui adalah semangatnya kyai Syafii, walaupun diusia lansia, tetap santun dan semangat untuk berkhidmah ke gurunya. Putra kyai Djamal pun menyambutnya dengan hapal sekali, maklum saat berada di dalem kyai, semua putra putrinya masih kecil, dan mengantarkan ke salah satu rumah didekat pondok yang dulu pernah kyai titip koper kitab tersebut. 

Tenyata ditemukan tas berisi koper didalamnya adalah kitab zaman tahun 1973 yang dulu pernah nyantri ditemukan, tidak kena rayap, dan ada bukti catatan tulisan ngajinya yang sangat bagus, ada kartu Syahriah atau SPP dan rapot madrasah dari Lirboyo. 

Tulisan kitab K. Syafii (Dokpri)
Tulisan kitab K. Syafii (Dokpri)
Putranya kyai Syafii langsung membawanya kitab ini untuk dibawa pulang, dan menjadi kenang-kenangan bagi cucunya dan anaknya dirumahnya nanti, bahwa jejak tulisan abahnya masih ada. 

Kyai Syafii saat berada di dalem kyai Djamal juga pernah memelihara ayam kampung, kalau ada santri yang mau minta telor kampung, dipersilahkan ambil, bahkan kalau ada yang mau motong ayam kampung juga diijinkan, sangat ikhlas kalau ada santri di zaman itu mau masak dengan digoreng atau dibakar ayam. 

Kitab Tahun 1973 (Dokpri)
Kitab Tahun 1973 (Dokpri)
Kyai Syafii juga menjadi humasnya Kyai Djamal saat itu, mengayuh sepeda onthel kunonya, bahkan warga desa pun paham semua. Wajar jika nama Syafii dikenal oleh warga Batokan dikala itu, bagi yang usia sepuh sekarang terus ketemu nanti akan teringat nama dan kiprahnya bersama kyai Djamal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun