Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Medsos Pun Kebanjiran Status Covid-19

24 Maret 2020   01:43 Diperbarui: 24 Maret 2020   02:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi rahasia umum, dimana saat menjadi KLB atau kejadian luar biasa maka akan menjadi bahan perbincangan yang serius oleh warga Indonesia, terutama masalah virus corona, kuman dari makhluk yang diciptakan oleh Allah dan diberikan di bumi sebagai pengingat akan ujian manusia. 

Semua negara harus bersiap diri untuk mencegahnya, termasuk upaya preventif, kuratif dan promotif. Bahkan di level media sosial pun masyarakat tampak terlihat dengan status di group facebook hampir 95 persen tentang corona. Mereka menjadi seorang pengamat sekaligus penyebarluasan informasi. 

Hanya saja banyak juga yang memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk mendapatkan subcribe yang banyak, sesuai yang tadinya menegangkan membuat video berdurasi 2 menit dengan menampilkan kata-kata corona sebagai jargon brandingnya. Tapi secara edukasi sebenarnya ada yang tidak mendidik ada juga yang sengaja buat ide-ide kreatif sebagai alat untuk menaikkan rating.

Berbeda dengan di twitter, karena pesannya sangat singkat sehingga trending topik tetap covid-19, selain update berita baru, juga statemen yang melawan kebijakan pemerintah seperti misalnya pernyataan tokoh kharismatik dan imbasnya membuly statemen tokoh tersebut,padahal masing-masing punya jak berpendapat, tapi dengan polemik memanfaatkan trending topik tentunya menjadi sesuatu yang menarik bagi mereka yang suka dengan topik yang hot.

Karena banyaknya pemberitaan yang kadang copy paste dari situs atau dari WA seseorang, kemudian langsung share, dan merasa itu ingo benar padahal hoak maka menjadi salyran kepanikan sejumlah pengguna android bagi pengguna Aplikasi WA akan bingung untuk menilai mana yang berita benar dan mana yang berita salah, karena dinamisasi informasi sangat cepat.

Wajar kemudian, negara membuat kebijakan sumber informasi lewat portal covid19.go.id dan di level provinsi dan Kabupaten seperti di Jawa Tengah membuat kebijakan penyebarluasan informasi data dan edukaai lainnya lewat corona.jatengprov.go.id ada penegasan situs tambahan corona.namaportal kab/kota. 

Namun sebuah perubahan perilaku masyarajat untuk melek teknologi itu tidaklah cepat diterima langsung, butuh mekanisme cepat, masif, dan suka dengan penyesuaian teknologi, yang melawan arus pastinya akan tergerus. 

Bagi anda yang pandai dalam dunia digital gunakan ilmu anda untuk beramaliyah dengan tidak menyebarkan berita hoak, berilah edukasi dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, jadilah pengguna medsos yang baik dan benar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun