Ada tauge, buncis, tempe, tahu, bawang goreng, timun, kerupuk, kecap manis kemudian ada yang diiris-iris, lalu kerupuk diremuk, lalu kasih bumbu, Â itulah nasi lengko.
Biasanya ada yang ditambah telur bulat, telur dadar, atau gorengan tempa syaratnya ssmua dalam kondisi panas, maka rasa nikmat masakan ini, apalagi jika waktu makannya tepat, perut sedang keroncongan, satu piringpun akan nambah. Â
Walaupun sangat sederhana bentuknya, namun jangan heran, ternyata sarat akan protein dan karbohidrat selain itu rendah kalori karena bahan yang digunakan 100 persen non hewani, bahasa kerennya adalah vegetarian. Wajar saja saat dulu saya kedatangan tamu dari luar negeri, yang tidak suka dengan makanan daging, ikan tapi memilih vegetarian, padahal warung makan di wilayah pantura paling banyak dan laris itu kalau tidak ayam, sate, ikan dan aneka olahan daging.
Mereka yang makan vegetarian dianggap aneh dan dhesoni, tapi sah-sah saja jika ada orang yang memilih dan menjaga kesehatan fisiknya dengan makan tanpa daging, kalau diagama dikenal dengan billa ruh atau makanan yang tidak ada ruhnya, cocok dengan makanan lengko ini.
Nasi lengko semakin lengkap jika disajikan dengan ditambah 5 atau 10 tusuk sate kambing sehingga nafsu makan semakin meningkat.
Nasi lengko, atau bahasa bahasa brebesan adalah sega lengko sangat sedap karena ada siraman saus kacang sebagai bumbu pelengkap, kenikmatan saus kacang ini tak ada duanya dan menghasilkan rasa nasi lengko jadi maknyus.
Sega lengko ini umumnya gurih dan manis, tapi bagi anda yang tidak suka yang manis tapi ingin rasa pedas, tentunya tinggal dikasih cabai sesuai selera anda. Kalau sega lengko dikasih taburan bawang goreng akan menjadi sangat lengkap untuk dinikmati.
Bagi anda yang ke Brebes, Tegal Kota, Slawi ataupun Cirebon hingga Indramayu, anda bisa pesan di warung warteng dengan kode unik " Nasi Lengko atau Sega Lengko"
Kalau di Warung Daklan depan alun-alun Brebes, ada yang unik, yakni selain lengkonya sangat khas, penjualnya itu cepat menghitung dan kalau ada pelanggan yang datang, nanti akan ditanya, Pak Guru atau Bu Guru, badhe dahar nopo gih, Sate, Soto Ayam, Soto Babat, nopo Lengko, saat dijawab Sate mas.. maka cocok bu guru atau pak guru, tanggal enom. Tapi pas lengko mawon mas, lengko gih pak guru dan bu guru, lagi ngirit...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H