Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengais Rejeki di Obyek Wisata pun Berlibur, Efek Covid-19

16 Maret 2020   14:00 Diperbarui: 16 Maret 2020   13:56 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merebaknya Virus Corona sejumlah obyek wisata pun ditutup sementara, beberapa obyek wisata per 16 maret 2020 yang ditutup sementara meliputi Kabupaten Banyumas, ada lokawisata baturaden, taman balai kambang (balkem), taman rekreasi andang pangrenan, monumen panglima besar sudirman, wiasata husada kalibacin, museum wayang sedang mas. 

Selain itu di Kota Semarang ada Lawang sewu, di Kabupaten Semarang ada Museum Kereta Api Ambarawa, bahkan di Kabupaten Sragen pun di museum manusia purba sangiran ikut ditutup sementara. 

Sementara di Kabupaten Boyolali, ada kawasan taman nasional gunung merbabi, termasuk di beberapa obyek wisata di Kota Tegal, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonogiri serta Kabupaten Klaten. 

Dok Masdori
Dok Masdori
Intensitas merebaknya virus corona ini membikin sejumlah warga juga panik, termasuk para penjual yang ada di obyek wisata dimana lokasi tersebut ditutup, mereka harus kehilangan pendapatan beberapa hari ke depan, hingga dibuka kembali obyek wisata ini. 

Namun prinsipnya mengikuti kebijakan pemerintah, karena demi kebaikan bersama, daripada nanti ada yang terinfeksi corona di wilayah obyek wisata, maka dengan ditutupnya obyek wisata sementara waktu bisa meminimalisir penyebaran virus ini. 

Beberapa usaha kecil UMKM, baik itu pelaku usaha, atau pun marketing produk untuk sementara harus ikut berlibur juga, menikmati istirahatnya di rumah sambil bermain dengan anaknya yang ikut berlibur juga, karena kebijakan Gubernur meliburkan sekolah se Jawa Tengah kecuali siswa yang sedang ujian saja yang tidak libur. 

Tampak sepi ketika kebijakan ini diambil, baik disejumlah sekolah, biasanya ada pedagang kaki lima, akhirnya meliburkan juga, daripada tidak ada yang beli, dan kalau keliling desa, energy yang dikeluarkan juga sangat besar, termasuk nanti tidak balik modal cepat, karena sepinya pembeli. Namun ada juga pedagang kaki lima yang berani menjual makanan ringan atau jajan di sekolah, dan di tempat lain, namanya rejeki kadang juga tidak bisa diprediksi.

Arus transportasi di Jalur Nasional pantura pun tidak begitu padat, ketika kebijakan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten ini diberlakukan, ini artinya bahwa sebuah kebijakan publik saat dilakukan sangat berdampak pada efek domino yang luar biasa. termasuk pertumbuhan ekonomi dan lesunya daya beli. 

Namun pantauan di pasar induk, dan beberapa pasar desa, masa dalam kondisi tidak terpuruk, terlihat dari banyaknya sepeda motor yang parkir di kompleks pasar induk Brebes misalnya, termasuk silih berganti pembeli di pasar.

Sementara untuk beberapa kegiatan provinsi yang harusnya dilaksanakan kisaran tanggal 16 maret - 30 Maret sudah mulai dibatalkan atau ditunda dulu dengan waktu yang belum ditentukan, mereka akan mereschedulling kembali aktivitas yang sudah terjadwal, bahkan kalau ada OPD yang memberanikan diri melaksanakan kegiatan sifatnya internal saja.

Kalau tetap dipaksakan, maka pihak camat tidak mau spekulasi termasuk dari pihak sekolah dan pondok pesantren untuk memberanikan melaksanakan pertemuan. Mereka memilih patuh dengan keputusan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun