Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rogolan Bibit Bawang, Harga Terjun Bebas

16 Maret 2020   11:59 Diperbarui: 16 Maret 2020   12:13 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawang Rogolan Kawak (Dokpri)

Bawang merah yang sudah 40 hari di taruh di petarangan atau gudang bawang menjadi murah jika jadi rogolan atau protolan. Protolan itu tinggal ubi yang tersisa, daun langsung keropos karena tidak kuatnya menahan selama beberapa hari, dan biasanya saat panen kualitas bawangnya tidak maksimal. 

Harusnya umur 60 hari panen, karena faktor penyakit dan cuaca yang tidak mendukung menjadikan bawang ini terpaksa harus dibawa ke gudang dan dirawat sebagai bibit. Harga protolan bibit bawang ini per kwintal adalah Rp 600 rb, terjun bebas dibandingkan harga protolan bawang baru.

Kalau harga bawang normal per kwintal itu Rp 1.4 juta, jika bentuk rogolan yang besar dan masih baru panen dihargai Rp 2 juta per kwintal. Namun untuk mendapatkan bawang yang besar di Kabupaten Brebes dalam situasi musim penghujan seperti ini sangatlah susah, paling yang panen di Weleri Kendal yang agak besar-besar karena tanah di weleri itu semakin banyak hujannya, semakin besar tunas bawang yang dihasilkan, karena lemahnya kaya ubin, tetapi kalau di Brebes semakin banyak hujannya maka semakin jelek kualitas hasil bawangnya. 

Padahal kalau nunggu bulan juni saja butuh waktu yang lama, maka petani pun harus banting strategi dengan memilih dan memilah protolan yang akan jadi bibit lalu yang busuk bibitnya dibuang, yang masih ada isinya dipisahkan, lalu dijual segera. Biasanya yang beli adalah petani dari wilayah Demak untuk protolan jenis bibit bawang ini. 

Sebagian Petani bawang Demak sukanya beli bibit yang kecil, dan murah, untuk menekan ongkos produksi, maka beli bawang Brebes bentuk protolan, dan kemudian ditanam di Tanah Demak, walaupun terkadang di Demak sendiri juga punya bibit bawang dimana dulu bawang yang ditanam kemudian dijadikan bibit bawang untuk ditanam kembali di wilayah Demak bagian pesisir, seperti di Pasir, Muteh, Gajah atau pun di Kecamatan perbatasan dengan Welahan Jepara. 

Bagi petani bawang yang telah merawat bawang menjadi bibit, tentunya sudah rugi ongkos dan juga harga jual untuk bawang kawak ini, ruginya pertama ongkos perawatan, kedua biaya tenaga kerja bertambah, dan ketiga harganya langsung terjun bebas. Tapi kalau warga Brebes masih tetap semangat bekerja dan semua rejeki itu sudah ada yang mengaturnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun