Dampak Covid-19, Warung Makan Pun Kena Imbasnya

Kebijakan meliburkan anak sekolah, dikampus termasuk kegiatan sosialisasi di lembaga pemerintahan, akibat merebaknya virus corona menjadikan beberapa warung makan pun sepi, minggu yang lalu saja sudah mulai sepi, apalagi selama 14 hari ke depan bisa  berdampak pada order konsumsi termasuk yang mau makan siang. 

Demikian disampaikan Haji Budi Susanto Pemilik Warung Nok Yuyun Kluwut Bulakamba Brebes, Minggu ( 15/03/2020). 

Tapi karena itu ada kebijakan untuk pencegahan merebaknya virus Covid bagi masyarakat, ya kita hanya bisa ikhtiar saja, rejeki ya tidak bisa tertukar, hanya saja terjadi penurunan pendapatan akibat ada virus corona ini. 

Bahkan dikutip di portal cnbcindonesia.com dijelaskan, sepinya pariwisata di Bali akibat penyebaran virus ini berdampak pada lesunya bisnis hotel di kawasan tersebut. PHRI mencatat, rata-rata okupansi hotel di hanya 20%. Artinya, ada 80% kamar kosong, khususnya di daerah-daerah yang banyak dikunjungi oleh individual traveler seperti Kuta, Sanur, Legian, Ubud, Jimbaran. 

Bahkan beberapa restoran dan Hotel di Jakarta juga kena imbasnya, termasuk mulai sepinya order Biro Perjalanan Umroh dan Haji termasuk Biro Perjalanan wisata. Beberapa armada bus pariwisata juga mulai lesu. Belum lagi sentra oleh-oleh dan produk UMKM pun terkena imbasnya. 

Ditempat terpisah, juga kyai subhan memberikan resep doa agar warga Indonesian untuk rutin membaca agar “Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir, La Hawla Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim" Setiap bada magrib dan subuh, doa ini telah dipanjatkan oleh para nabi kita sejak dulu saat negerinya terkena wabah penyakit.