Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bawa Sabun untuk CTPS di Tambak Saat Mbolang Kompasiana Brebes

14 Maret 2020   07:41 Diperbarui: 14 Maret 2020   07:43 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CTPS (sumber: publicjurnalistik.org)

Cuci tangan pakai sabun atau dikenal dengan CTPS, kadang mudah mengucapkan, tapi susah untuk melakukan, begitu pula saat kita makan di warung, karena ada sendok dan garpu, seolah-olah sudah cukup bahwa tanpa CTPS pun bisa, baru setelah selesai makan dilanjutkan CTPS. kira-kira kebiasaan seperti ini terjadi tidak dengan anda. 

CTPS yang benar dengan memakai sabun dan air mengalir, alasan dibalik air mengalir agar sabun ini menggelontorkan molekul yang halus bersama dengan kuman dan air bilasan. sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran kuman penyebab penyakit menular.
CTPS bisa lho menurunkan insiden diare, pneumonia, flu burung, termasuk virus corona. Bahkan kebiasaan CTPS itu bisa mengurangi kematian bayi baru lahir.


Kalau pagi ini, Herwanto Kompasiana memilih judul plung dari plong dengan jargon ayo ngising ditempat yang benar, maka penulis kalih ini mengingatkan bahwa setelah BAB dan BAK maka diharuskan untuk CTPS.

Walaupun ukuran kuman tidak terlihat, namun banyak kejadian diare disebabkan saat makan tidak cuci tangan pakai sabun, dibuat cuci tangan dimangkok saja tidak memberikan kuman bisa hilang.

Ada lima waktu terpenting untuk cuci tangan pakai sabun, sahabat, yakni sesudah ke WC atau buang air besar, kedua sebelum makan, ketiga, sebelum menyusui bayi atau menyuapi bayi/anak, keempat sesudah mencoboki bayi atau anak, dan kelima sesudah memegang binatang atau ternak.

Mbolang di Tambak harus CTPS

Hari ini, para kompasianer Brebes itu mengikuti acara Mbolang Kompasiana, sebuah agenda rutinitas tiap bulan yang dilakukan oleh para anggota Komunitas Kompasianer Brebes dikenal dengan istilah KOMBES. Mereka mengadakan kegiatan mbolang kompasiana edisi ke 2 dengan makan bersama di tambak udang atau bandeng, difasilitasi oleh H. Lukman Nur Hakim salah satu Kompasianer yang punya tambak bandeng dan dipersilahkan bagi teman-teman kompasianer untuk ambil ikan bandeng yang ada di tambak, pastinya dengan jala sebagai cara mengambil ikan bandeng tersebut.

Disiapkan kayu bakar, dan korek api, kemudian ada buah-buahan yang dibeli dari pasar sahabat, silahkan dibakar dulu ikan bandengnya, dan jangan lupa bawa sabun saat mau Cuci Tangan Pakai Sabun, pastinya cuci tangan pakai sabun di air tambak sahabat, karena tidak ada air PDAM. Maklum dalam kondisi darurat maka boleh CTPS di air tambak, lagian airnya luas dan percampuran dari air tawar dan air laut.

Salinitas air jelas rasa asin, karena bandeng itu suka dengan percampuran air tawar dan air laut, hidupnya akan semakin sehat bila menemui dua aliran tersebut.

Ingat bawa sabun, lalu CTPS dengan baik dan benar, bagi yang ingin BAB dan BAK jangan sembarangan, gara-gara dekat dengan laut akhirnya BAB dan BAK pun di tambak atau dekat dengan bantaran sungai. Wah bisa gaswat nih....

Selamat mbolang kompasiana sahabat kompasianer Brebes Community, anda memang hebat dan keren. Salam dari KBC-01.

Salam Literasi Kompasiana
Merdeka Belajar menggapai Prestasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun