Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sorga (Saran Olahraga) pun Mendapatkan Porsi DD

12 Maret 2020   08:19 Diperbarui: 12 Maret 2020   08:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Twitter Kemendesa

Sarana olahraga atau disebut dengan Sorga menjadi perhatian khusus dari Kementrian Desa agar dalam dana desa bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan sarana olahraga bagi warganya. Sorga desa jni menjadi ruang publik yang bisa menciptakan keramaian, wajar saja jika muncul gedung sorga yang dibangun dari dana desa. 

Generasi muda bisa beraktivitas lewat fasilitas publik ini, tujuan sorga desa ini sebagai upaya untuk menangkal narkoba, tawuran fam raikalisme, semakin banyak masyarakat berkumpul dalam acara positip diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat desa dan memicu pertumbuhan ekonomo desa. 

Kegiatan yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi dengan ada sorga adalah membuat kegiatan liga desa sepakbola, layar desa atau festival desa. Boleh festival desa dalam bentuk festival jajanan tradisional atau misal even pertandingan bola voly putri, maka akan muncul pedagang yang jualan di lokasi tersebut, dan ragam lainnya yang bisa dimanfaatkan sarana olahraga tersebut untuk kepentingan warganya. 

Gedung olahraga ini juga bisa digunakan untuk kegiatan rapat bersama warga, jelang waktu siang dipakai untuk rapat, sore dipakai untuk olahraga ataupun malam dipakai untuk pertemuan remaja karangtaruna. Prinsionya dana desa bisa memajukan desa.

Wajar saja, 3 tahun ini desa akhirnya mengalokasikan sorga sebagai prioritaa walaupun dalam membangun kadang secara bertahap, karena besarnya RAB atas kebutuhan sorga itu tergantung luas bangunan dan bentuk sorga yang akan dijadikan sebagai pusat olahraga di desa tersebut.

Ibu-ibu bisa memanfaatkan gedung ini untuk senam maumere, ataupun senang pronangkis bagi peserta BPJS, agar tubuh sehat, awak kenceng dan trengginas, tidak mudah sakit dan loyo. 

Sorga juga harus mendapatkan pemasukan untuk kas desa sebagai pendapatan asli desa dan nantinya digunakan untuk perawataj bangunan tersebut, jangan sampai.gedung dibangun kemudian tidak bermanfaat, kalau nanti kondisinya terjadi di desa bangunan mangkrak maka dana desa pun menjadi sia-sia karena azas manfaat yang tidak maksimal. Disinilah pemdes harus memfasilitasi potensi komunitas warga agar mereka tetap rutin berolahraga sehingga tujuan gerakan masyarajat menuju hidup sehat bisa tercapai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun