Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara agar Harta Kita Bermakna

8 Maret 2020   10:47 Diperbarui: 8 Maret 2020   10:52 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok sedekahpreneurs.com

Harta jika dimakan jadi kotoran, harta jika disimpan jadi warisan, harta jika di sedekahkan jadi pertolongan, harta jika di wariskah ke ilmu jadi keberkahan. 

Sebuah makna diatas tentunya bersyarat agar mempunyai faedah, begitupula kita saat kita hidup pastinya ingin tercukupi semua kebutuhan, walaupun kadang tidak merasa cukup, inginnya mendapatkan sesuatu terus, padahal kata cukup bisa dimaknai oleh pribadinya, namun karena desakan kebutuhan hidup kadang mereka mencari segala cara untuk menutupi desakan hidup. 

Contoh saja  ingin nulis kompasiana ya harus ada niat, semangat dan data seluler atau kouta internet tersedia, kalau tidak ya pakai wifi gratis di lokasi yang tersedia, kalau tidak ada maka harus berjuang mencari cafe yang ada wifinya. Berkelas dalam kompasiana itu berkesan tersendiri, belum lagi kalau kita memanfaatkan ilmu kita untuk berbagi kepada negeri ini,  terasa indah walaupun hanya dengan menulis dan share atas ilmu yang kita punya. 

Seorang pemilik cafe juga tidak ansih hanya mencari keuntungan tersendiri, contoh yang sering mas khairu, aziz, nurdian, adias, herwanto, dan para anggota kombes memanfaatkan snack gratis di cafe njajan itu juga bagian dari kepedulian pengelola cafe untuk berbagi, walaupun hanya snack gratis yang ditaruh di toples besar. 

Seorang guru ngaji, karena ingin mendapatkan keberkahan, maka mengajarkan ilmunya dengan keikhlasan, berjuang lewat tenaga, pikiran dan ilmunya untuk nasib generasi Indonesia, agar mereka itu melek huruf arab, nulis arab, sampai baca termsuk membuat mereka bisa baca alquran dan menulisnya semakin bermanfaat bukan.

Orang kaya peduli dengan orang miskin, dengan cara mensedekahkan sebagian hartanya bagi mereka yang membutuhkan, ini artinya mereka punya jiwa sosial yang tinggi, hartanya bisa menjadi pertolongan kelak di hari akhir. Dua malaikat tak pernah absen apalagi tidur gara-gara kita berbuat kebaikan, mereka akan mencatat dalam rapot kita dan diserahkan kepada kita kelak di hari akhir. 

Kalau kombes ya mengentry member yang masuk, kemudian memberikan register KBC kepada semua anggota kompasianer Brebes tentunya yang mempunyai syarat dan ketentuan dari admin, dimana harus mengisi biodata yang komplit, ada akun URL kompasiana, sudah menulis artikel minimal satu, baru bisa diajukan register, saat mereka tidak menulis artikel dalam sebulan maka akun anggota tersebut akan di turunkan kelasnya ke WAG Madrasah karena dianggap tidak produktif dan tidak mematuhi aturan bersama. 

Hidup bisa berkah dan barokah, manakalah harta yang kita punyai itu diamalkan dengan baik dan bermanfaat untuk keluarga, lingkungan, masyarakat, termasuk agama. Keberkahan terlihat jika keluarga yang kita miliki mendapatkan kesehatan dunia akhirat, jarang sakit, ilmu yang kita peroleh bisa diamalkan kepada orang lain, harta yang kita miliki ditasyarufkan apabila sudah satu nisob maka segera di zakati, begitu pula saat kita berorganisasi sepertinya dimudahkan segala urusan dalam perjuangan. 

Tak ada yang kekal dalam dunia ini, semua yang kita miliki akan dipertanggungjawabkan, kalau terlalu bergelimpangan harta namun menjadi metaka bagi kita tentunya harus segera introspeksi, saatnya kita berbagi untuk umat agar nilai-nilai perjuangan kita menjadi pelita cahaya dalam hidup kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun