Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tuking Tureg, Bikin Ayah Tersenyum

7 Maret 2020   13:43 Diperbarui: 7 Maret 2020   14:50 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuking Tureng maksudnya metune nyamgking, balike wareg (wis mangan pisan, balike digawani berkat) jika di bahasa Indonesiakan maka Sudah Makan Kenyang, Pulangnya di Bawakan Berkat untuk Keluarga dirumah. 

Enak bukan, istilah Tuking Tureg, siapa yang tidak mau saat ada undangan walimatul ursy atau walimatul tasmiyah atau walimatus asafar ataupun walimatul khitan. Dapat undangan acara tersebut, pastinya harus berangkat kecuali ada undzur syar'i atau berhalangan hadir karena sakit atau masih ada jadwal masuk kerja atau mulang sekolah ataupun perjalanan ke luar kota. 

Tureg dimaksudkan, para undangan diajak makan bersama, model prasmanan atau bisa juga model mengelompok lalu dianter nasi satu wakul kemudian dikasih sayuran, kasih lauk pauk dan sendok sama piring kemudian secara bersama-sama diminta untuk makan rahatan yang hadir, setelah selesai makan kemudian pulang dibawakan Berkat dinamakan dengan Tuking, Gowo berkat cangkingan. 

Bagi sejumlah desa itu hal yang biasa, karena dianggap biasa maka mereka saat mengadakan acara yang sama maka standarnya juga sama ada telor, ikan, daging, tempe dan tahu sama nasi secukupnya. Tuking Tureg ini belum istilah populer, tapi perlu dipopulerkan di kompasiana biar jadi semakin populer. 

Berkat bagian dari sedekah yang diberikan kepada tamu undangan sebagai tali asih atau tali ikat atau tanda terima kasih. Tali asih ini sesuaikan dengan kondisi ekonominya, semakin mapan ekonominya semakin berkualitas isian lauk pauknya termasuk tempat wadah berkatnya. 

Namun bila sebaliknya, mereka juga tidak protes antara dapat berkat kecil dan berkat yang besar, prinsipnya nerimo apa yang harus dituking, kemudian salaman ucapkan terima kasih atas berkat yang diberikan termasuk tuan rumah juga mengucapkan atas doa restu yang diberikan sehingga acara sukses. 

Yuh Tuking Tureng, bikin sumringah dan orang dirumah pun ga jadi masak sayur dan lauk pauk karena sudah ada yang diandalkan. Bagi yang jadi lebe misalnya, atau kepala KUA dan saat musim hajatan manten, sehari bisa lebih dari 10 pasangan, bisa-bisa berkate semakin menumpuk, karena setiap tuan rumah sudah menyiapkan berkat khusus kepada penghulu dan lebe yang mendampinginya. 

Apakah sampeyan pengin jadi lebe atau jadi penghulu pernikahan. Monggo iso berkate tambah akeh, bisa-bisa setiap hari tidak makan nasi tapi makan isiannya berkat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun