Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Suka "Ngece" Atau " Ngompas atau Malak" Itu Masuk Bullying

7 Maret 2020   11:18 Diperbarui: 7 Maret 2020   11:25 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stop Bullying (Dok suaraislam.id)

Semua anak itu pasti punya cita-cita yang tinggi, namun terkadang didalam cita-cita yang diinginkan, proses pembelajaran di sekolah terkadang saat ada kegiatan dan barmain, masih ditemukan temannya membully atau ngece bahasa Jawa Brebesan.

Wajar saja jika Susanto, Komisioner Bidang pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam kata sambutan di Buku Sudah Dong " Stop Bullying Campaign" Edisi Pertama Not For Sale mengatakan, Kasus Bullying pada anak merupakan fenomena gunung es, kasus mencuat terlihat sedikit, namun faktanya sangat banyak, mengakar, terwariskan dari generasi ke generasi dan sering kurang terpantau oleh orangtua dan sekolah. Tak Sedikit orangtua dan pihak sekolah berpandangan bahwa bullying seolah hanya terjadi di jenjang SMP, SLTA, padahal, faktanya banyak pula terjadi pada anak sejak rentang usia 3-12 tahun. pada usuai inilah, kasus bullying kurang mendapat perhatian lebih karena dianggap hal yang wajar.

Ngece atau mengejek, memukul pada teman sebanyak, menjadikan anak akhirnya tidak agresif lagi, mereka jadi pasif dan mengalami depresi dan merasakan ketakutan, akhirnya memilih tidak melanjutkan sekolah, bahkan cenderung berada dirumah karena takut kalau nanti ketemu teman yang melakukan bullying.

Dikompas atau dimintai duwit sama preman saat pulang sekolah, termasuk saat didalam sekolah, karena percampuran teman sebaya namun karena ada pergaulan yang negatif, melakukan palak atau kompas kepada temannya, akhirnya uang sakunya di mintai, jika tidak diberikan, nanti dijotos, siapa yang merugi dan bagaimana dengan nasib anak seperti ini.

Dulu saat saya masih sekolah, sering di kompas atau dipalak saat mau pulang, baik saat waktu SMP, maupun saat SMK, sehingga harus mencari jalan lain, agar tidak dipalak atau dikompas, jika dilawan, khawatir jadi masalah dan kemudian nanti di ancam atau dipukul, jadi lebih baik menghindar.

Bullying atau penindasan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengajar oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Bullying bisa dilakukan dengan celaan, fitnah, atau penggunaan kata-kata yang tidak baik untuk menyakiti orang lain. Jadi kalau ada anak mengalami kekerasan di Sekolah, baik dilakukan oleh temannya, atau juga oleh gurunya, itu bagian dari bullying, bahkan sekelas meludahi, menampar termasuk mencubit.

Saat ada anak gemuk misalnya, atau anak pendek sedangkan temannya tingginya sama, teman sekelasnya melakukan pengucilan, cibiran dan hal lain yang sifatnya mengasinkgan anak tersebut itu juga bagian dari bullying.

Bahkan di sarana media elektronik pun bisa lho dinamakan bullying dengan mengirimkan video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media sosial.

Bullying terjadi disekolah, rumah atau keluarga, lingkungan sekitar, bahkan membandingkan antara anak sendiri dengan anak orang lain yang lebih pinter itu bagian dari bullying. Padahal seperti ini dianggap hal biasa, tapi terkadang anak merasa minder dengan membanding-bandingkan.

Orang yang kena bullying akan merasakan ketakutan, akhirnya harus datang ke ahli Hypnoterapy seperti yang dilakukan oleh Master Aziz, bagaimana dia mengembalikan rasa ketakutan anak akibat bullying agar menjadi tidak takut atau normal kembali, anaknya akhirnya bolos sekolah dan tidak mau sekolah lagi, bukan hanya itu saja bisa saja bullying membahayakan nyawa seseorang, bayangkan jika anak ini mengalami depresi atau ketegangan terus menerus, akhirnya melakukan upaya bunuh diri, terus siapa yang salah, atau misalkan karena model senior dan yunior dalam kegiatan penerimaan organisasi dikampus yang semi militer kamudia melakukan pemukulan atau menampar dan sejenisnya, ini bagian dari anda sudah melaukan bullying.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun