Bukan hanya Khairu Syukrilah, Aku aja suka dengan kecap. Makanan berkuah akan terasa nikmat jika ditambah kecap sebagai pelengkap rasa manis. Sayur lodeh dengan bumbu santen akan terasa enak, jika dikasih guyuran kecap. Mau kecap sedap, atau kecap khas masing-masing daerah menjadi daya tarik tersendiri.Â
Bahkan sekelas sate batibul atau bayi tiga bulan pun, akan terasa nikmat jika di tambah dengan kecap cap "kambing" dikasih cabai sedikit, jika masih pedas tinggal tambahkan kecap.Â
Mie goreng sedap atau indomie goreng akan terasa enak, jika dikasih kecap, termasuk saat masakan nasi goreng akan terasa enak dikasih kecap, pancen kecap bikin makan jadi nambah.Â
Wikipedia menerangkan tentang kecap, dijelaakan bahwa Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun ada pula kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin.
Kecap itu ada yang rasa kental dan rasa asin, kecap yang manis biasanya kental, sedangkan kecap yang encer biasanya asin. Khairu dan Ulum suka Kecap, bahkan kalau mau makan gorengan dikasih kecap plus cabai ditaruh dimangkok atau piring kecil lalu gorengan yang ada ditempelkan ke olahan cabai yang dicampur kecap maka gorengan harusnya habis satu bisa nambah, pancen kecap bikin menggoda.Â
Wajar saja, saat istirahat zaman sekolah dulu, herwanto dan adi assegaf pun kalau ke warumg pesannya adalah bu ada kecap dan caos, dijawab itu lho mas kecap dan caosnya. Ada pising bu, niki mas. Lalu caos dan kecap pun dijadikan satu. Bakwan, tempe, tahu goreng pun langsung dimakan habis, bisa hanis 5 gorengan, gara-gara kecap jadi nambah.Â
Jamaah haji pun saat berhaji, agar teringat dengan masakan kampungnya maka membawa kecap dan caos khas Indonesia, bahkan kecap yang ada di saudi itu made in Indonesia. Jadi wajar kan kalau kita ini masuk generasi kecap. Kecap tetap nomor 1, generasi kecap ya nomor 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H