Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Literasi Kompasiana

3 Maret 2020   07:45 Diperbarui: 3 Maret 2020   09:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok Nu.or.id)

Semangat pagi sahabat Kompasiana

Gerakan literasi kompasiana dipastikan akan semakin maju, pertama ditandai dengan banyaknya pendatang baru kompasianer dari berbagai daerah, kedua setiap daerah sudah mulai merintis komunitas Kompasiana, ketiga paket memberikan reward dan beberapa tantangan menulis dikompasiana sehingga semakin menggeliat walaupun terkadang sebagaian kompasiana ribut dengan banyaknya iklan yang bersliweran di beranda kompasiana. 

Sebuah literasi kompasiana akan semakin jaya apabila admin kompasiana melakukan terobosan yang baru yaitu memperkuat komunitas di daerah, jika alamiah saja, prosesnya lama walaupun nantinya akan berhasil, namun seiring perkembangan zaman, mestinya peluang komunitas di daerah harus dibidik oleh Admin sebagai bagian tak terpisahkan dari manajemen. 

Merawat sebuah komunitas tidaklah mudah, karena butuh skill dan loyalitas yang tinggi, mereka harus secara sukarela melakukan upaya yang holistik, tidak bisa parsial, kalau dalam jiwa penulisnya masih ada sifat egosektoral maka komunitas yang tumbuh tadi akan berangsur-angsur menjadi lemah dan dampaknya stagnan organisasi komunitasnya. 

Admin komunitas sebaiknya juga memberikan ruang informasi akun URL kompasiana masing-masing daerah kepada admin komunitas yang sedang bergerak secara masif, sehingga mereka nantinya akan berkomunikasi dengan URL yang direkomendasikan, dampaknya nantinya akan bertambah anggota membernya, kedua tali silaturokhim antara mereka semakin terbuka dan berdaya. 

Komunitas juga harus bisa memastikan bahwa setiap anggotanya itu menulis artikel di kompasiana, wajar saja kemudian ide ini dilakukan oleh Komunitas Kompasianer Brebes dengan melakukan sebuah terobosan memberikan register dan diminta semua anggotanya untuk memfollow antara anggotanya, ini artinya ada ruang untuk memberikan motivasi secara implisit pada anggota kompasianer tersebut. 

Untuk menjadi produktif memang tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang mereka juga enggan menulis, namun saat diinformasikan posisi harian akan tulisannya, dia baru merasa ternyata saya sudah lama menjadi anggota kompasianer tapi tidak produktif. Saya iri dengan teman sebelah, padahal baru ikut beberapa bulan saja, tapi sudah kelas yunior, saya kok debutan terus. 

Inilah menjadi bahan introspeksi bagi penulis bahwa untuk menjadi sukses itu bukan hanya bilang anda sukses, tapi sukses disini adalah ada proses yang harus dilalui tentunya dengan tidak malas, produktif menulis dan selalu berbagi ilmu dengan sesama. Niatkan ikhlas dalam berkarya tidak mengharapkan harus dapat duwit dari kompasiana, tapi performance anda inilah yang akan teruji dan terbukti. 

Menulis di kompasiana berarti memperkuat gerakan literasi nusantara, kenapa demikian, karena semakin produktif dalam menulis, maka wawasan dalam mengurai kata, memilih bahasa, merangkai kata, maupun belajar KKBI secara terus menerus, terkadang kita salah menulis Jaman harusnya zaman, dan lain sebagainya. Kesalahan sedikit demi sedikit akan semakin dikurangi, dan ilmu yang didapatkan akan semakin bertambah, selain itu kita bisa membaca bagimana karya-karya tulisan para kompasianer ini membangkitkan motivasi kita untuk membaca dan mencari mutiara ilmu di dalam setiap tulisan itu. 

Di kata penutup, mari Ikatlah ilmu kita dengan menulis, biar tidak bercerai berai, ilmu akan bermanfaat apabila diamalkan, amaliyah kita yang paling produktif dengan menggoreskan pena melalui dinding beranda kompasiana, rubahlah karakter bangsa ini dengan gerakan literasi kompasiana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun