Labeling  adalah identitas atau pemberian kelompok kepada seseorang yang fianggap minoritas, bahkan yang tragis lagi adalah pelabelan kepada pelaku menyimpang yang tidak sesuai norma yang ada di masyarakat.Â
Contoh labelisasi lokalisasi patok besi indramayu, karena sudah melekat pada tempat atau orang yang berada di tempat itu, " Patok Besi" sehingga orang langsung paham, akan mencari dalam situs tentang patok besi, termasuk kalau didunia medsos dinamakan dengan #Tag yaitu kata kunci non hierarki atau tidak bertingkat yang tugasnya adalah menunjukkan potongan-potongan informasi (seperti petunjuk internet,gambar digital,atau file komputer).
Ada juga labeling seseorang lewat julukan, nama aslinya tidak terkenal, tapi nama julukan malah terkenal, hingga sampai meninggalpun orangnya dikenal dengan nama julukan atau nama samaran. Saat orang sudah memberikan label dan mendapatkan pengakuan dari orang lain secara mayoritas, maka lebih terkenal nama samaran dibandingkan nama KTP. Fenomena ini masih banyak di kampung pedesaan.Â
Bahkan zaman dulu pun penyamaran nama dilakukan oleh para putra mahkota ketika dia pergi ke kampung-kampung, bagaimana Raden Sahid dengan nama Aslinya kemudian berupa menjadi Sunan Kalijaga,bahkan didunia artis pun kadang-kadang menaruh nama samaran menjadi viral dibandingkan nama aslinya.Â
Dalam menulis pun, ada makna labeling atau pelabelan atau jika mengutip pernyataan gus wijanarto toponim itu adalah makna pelabelan, artinya asal usul nama. Lalu aku coba mencari secara detail, karena penasaran dengan kata-kata baru, Bikin pembaca bertanya Toponim itu apa, kenapa muncul judul ini, bagi mereka yang haus akan ilmu, akan bertanya dan mencari sendiri istilah itu dalam kamus KBBI atau pun di situs digital dengan mengetik di google agar tulisan toponim ini dipahami.
Setelah di coba oleh penulis arti dari toponim, kemudian coba dibaca, ternyata ada artinya apa itu toponim, Toponimi adalah bidang keilmuan dalam linguistik yang membahas tentang asal-usul penamaan nama tempat, wilayah, atau suatu bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alam (sungai, lautan, dan pegunungan) yang buatan (kota, gedung, jalan, jembatan) Toponimi berkaitan dengan bidang etnologi dan kebudayaan.
Wah ini namanya " labeling " menurut gus wijanarto, ternyata jika kita menulis judul dengan hal yang unik dan harus dicari maknanya ternyata mengasyikan. Makasih gus atas ilmunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H