Pengetahuan anak saat belajar di Pondok Pesantren atau mengaji di Majlis Taklim yamg paling di sukai bagi kaum hawa dan adam adalah pembacaan kitab uqudu Lujain Fii Bayaani Huquuquzzaujani yaitu sebuah kitab yang menjelaskan tentang pendidikan tentang berumah tangga.
Para santri akan mendengarkan satu persatu bab dari tafsir kyainya, bila mengikuti dari awal sampi dengan akhir, maka akan memahami proses siklus hidup dan pendalaman makna bagaimana menjadi suami, menjadi istri, hak dan kewajiban saat berumah tangga, hingga tata cara melakukan hubungan suami istri yang sah sesuai syariat islam.Â
Contoh, penjelasan hak istri kepada suami adalah memberi makan kepada suami jika ia mau makan, tidak boleh menampar wajah, jangan menjelek-jelakan artinya menutupi aibnya, termasuk tidak memisahkan tidur di tempat tidur.Â
Selanjutnya seorang suami pun harus memberikan nafkah lahir dan batin,enverikan kasih sayang kepada  istrinya baik suka dan duka.Â
Seorang santri juga di berikan pemahaman tentang kitab qurrotul uyun, bagaimana membina rumah tangga dalam mengarungi bahtera hidup. Bahkan pada bab 7 ada etika dan cara-cara yang nikmat dalam melakulan hubungan intim, termasuk di bab 6 juga ada penjelasan tata krama melakukan hubungan intim.
Betapa kompleksitas para guru atau ustad yang mengajarkan secara turun temurun dan mereka mengajarkan ilmunya juga telah mempraktekkan sendiri bagaimana pedoman ilmu yang diajarkan para kyai terdahulu dan mereka saat mengajarkan belum ada teknlogi yang luar biasa sedahsyat sekarang ini.
Era 80an saja, para remaja putra putri yang belajar menjadi santri, hanya mendapatkan makna atau tafsir dari gurunya yang dicatat dalam kitab yang dipelajarinya, tidak bisa melihat ataupun membayangkan apalagi bisa melihat gambar atau video apalagi youtube.Â
Mereka benar-benar istimewa karena hanya mendapatkan sumber informasi tentang organ tubuh atau faal tubuh dari pelajaran biologi, itupun bila santri itu sekolah umum, bagi santri salaf, maka belajarpun di pisah tidak bida bertemu antara santri putra dan putri. Sehingga mereka benar-benar tabu dengan masalah pendidikan seks. Wajar saja jika banyak remaja saat itu disaat menikah banyak yamg dijodohkan dibandingkan era sekarang ini.Â
Zaman sekarang sangatlah berbeda jauh, saat anak ini bisa akses internet saja, mereka bisa saja melihat video atau gambar porno, karwna memang di telusur selancar itu sangat cepat mendeteksi hal-hal yang negatif apalagi kalau sudah masalah tema cinta, sex dan ragamnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H