Bagi Kab/Kota yang punya lahan sawahnya ditanam bawang merah pasti akan ada aktivitas rutin dengan menyiram bawang, pekerja yang menyiram dikasih nama "Buruh Nyiram" seorang yang ditugaskan oleh pemilik sawah, atau biasanya juragan bawang kalau punya lahan luas.Â
Mereka ditugaskan harus cekatan dan energik. Selama 60 hari harus berjuang dengan giat, baik saat pagi hari atau sore hari.Â
Pagi hari bila nyiram saat masih usia muda hingga 40 hari, nanti pada saat bawang mau mengeluarkan umbi besarnya, maka buruh nyiram akan diminta untuk nyiram di siang hari atau sore hari, sampai daun bawangnya terlihat seperti pada gambar.Â
Pekerjaan buruh nyiram jangan dianggap remeh sahabat, karena mereka harus tertib waktunya, maklum setelah disiram maka dilanjutkan dengan disemprot. Kemudian kalau musim hujan kaya gini, maka harus disiram rutin terutama untuk menghilangkan latri bawang.Â
Sistem pembayaran buruh siram, ada dua pola yaitu mara dan bulanan, mara itu adalah bagi hasil antara pemilik lahan dengan dia yang bekerja, ada yang mara 7, mara 5 tergantung perjanjian awal, termasuk ada yang minta dibayar bulanan, tapi boleh kasbon tiap minggu.Â
Semua buruh nyiram itu banyak yang muda atau remaja, dan dominasi kaum adam, namun kondisi sekarang banyak anak muda yang mulai enggan untuk jadi petani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H