Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sagu Wanam Merauke, Rasa Gurih dan Enak

10 Februari 2020   11:20 Diperbarui: 10 Februari 2020   11:21 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sagu Wanam Merauke (Dok Fransiskus)

Desa Wanam, Kecamatan Ilwayab, Kabupaten Merauke Provinsi Irian Jaya terkenal dengan Sagunya, sagu adalah makanan pokok sehari-hari dikonsumsi warga desa ini. Tanaman sagu di tanam di lahan suku adat (marid), sebuah suku pedalaman yang rata-rata penduduknya asli orang papua. 

Tanaman sagu ini dibudidayakan oleh penduduk kampung ini agar bibit sagu tetap lestari, jangan sampai tanaman sagu habis, wajar saja bila tanah adat digunakan untuk ditanam sagu dan nantinya bisa ditebang untuk konsumsi warganya. 

5 tahun hingga 10 tahun tanaman ini baru bisa diolah, proses pengolahan sagu di ucapkan oleh fransiskus warga desa ini yang lagi belajar di Kabupaten Brebes, dia mengatakan, tanaman di potong pendek, dikupas kulitnya, digaruk hingga halus, lalu dipindah ke karung yang disediakan, lalu diangkat ke tempat pengolahan, lalu di pangkur, air sama tepung sama-sama masuk ke tempat penampungan akan tampak terpisah antara air dengan tepung, lalu tepung diambil, sedangkan air limbah dari tepung dibuang. Proses untuk mengolah ini membutuhkan sehari dari bahan baku hingga bahan jadi. 

Dok Fransiskus
Dok Fransiskus
Tepung yang jadi dimasukan ke karung, dibawa ke rumah, karena masih basah, maka tepung digantung sampai kering, biasanya satu jam atau setengah sehari agar tepung benar-benar kering. Tepung yang sedikit kasar lalu di olah lagi hingga terlihat halus, proses ayakan ini bisa pakai mesin atau pakai alat sederhana. 

Kuwali dipanaskan, lalu angkat dan masukan sagu agar sagu ini benar-benar telah matang agar bisa dikonsumsi. Sagu yang sudah layak konsumsi lalu di makan bersama keluarga. Setiap hari dari pagi, siang, dan malam mereka konsumsi sagu sebagai makanan sehari-hari, sedangkan lauk pauknya ikan dari rawa, kepiting, dan sebagian daging babi, kanguru hutan, dan rusa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun