Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Futbolnet, Sebuah permainan Bagi Sekolah Inklusi

7 Januari 2020   20:21 Diperbarui: 7 Januari 2020   20:27 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Futbolnet (dok tabayuna.com)

Belum banyak masyarakat paham dengan istilah Futbolnet, permainan lewat bola tentunya dengan olahraga, kenapa dengan olahraga, karena lewat permainan ini bisa mengidentifikasi anak yang berkebutuhan khusus dan remaja dengan disabilitas. Beberapa peragaan lewat olahraga ini bisa meningkatkan perasaan dan perubahan sikap dan pandangan anak dan remaja tentang dirinya sendiri. 

Futbolnet ini dilatar belakangi bahwa pada tahun 2015 di Indonesia ada 90 persen dari anak-anak dengan disabilitas tidak memiliki akses layanan pendidikan, anak-anak ini tidak didaftarkan ke sekolah, bahkan tinggal dirumah saja, dianggap aib keluarga, disembunyikan dari komunitas dan masyarakat secara keseluruan. 

Sisi yang lain terbatasnya akses fasilitasi pendidikan yang menampung mereka akhirnya banyak anak yang berkebutuhan khusus mengalami ketidakberuntungan dibandingkan anak lainnya, termasuk saat anak mengalami hambatan pendengaran, penglihatan, intelektual, dan sejenisnya, keterbatasan sarana dan prasarana, transportasi menuju lokasi yang dipilih juga menjadi hambatan bagi keluarga yang memiliki anak difabel ini. 

Maka kemudian dikenalkan pendekatan sekolah atau madrasah inklusif dengan menggunakan pembelajaran olahraga adaptif untuk mempromosikan kepada orangtua, sekolah dan masyarakat, sehingga ada keberpihakan dari para pengambil kebijakan di daerah untuk kepentingan terbaik bagi anak. 

Program futbolnet penulis dapatkan dari training of trainer (TOT) madrasah inklusif, dimana di Provinsi Jawa Tengah, lembaga Unicef bekerjasama dengan PW LP Maarif Jawa Tengah untuk berupaya mempromosikan dan mengedukasi di semua jaringannya supaya bisa menjadi madrasah inklusi. Pihak PW LP Ma'arif di Jawa Tengah untuk berupaya mentransfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan dari mulai perencanaan dan penganggaran madrasah inklusif, manajemen perubahan, kurikulum madrasah inklusif, pembelajaran bagi guru di madrasah inklusif, termasuk bagaimana cara menggunakan permainan futbolnet di madrasah atau sekolah inklusif. 

Futbolnet ini dikenalkan awal dari barcelona FC Foundation yaitu sebuah badan yang digunakan oleh barcelon FC dari CSRnya atau kepedulian kepada nasib terbaik anak, dengan pendekatan menggunakan olahraga sebagai unsur inti. 

Tujuan futbolnet ini untuk meningkatkan akses yang setara dan kebertahanan anak dengan disabilitas di lembaga pendidikan, menambah frekuensi dan kualitas pelajaran pendidikan jasmani dan bisa menghasilkan dampak positip terhada hasil belajar. 

Selain itu futbolnet bisa membuat perubahan positif pada sikap para pembuat kebijakan, penyedia layanan, orangtua dan anggota masyarakat, kareja mereka bisa bermain bersama dan melihat langsung bagaimana anak-anak disabilitas ini bermain olahraga dan mampu berkomitmen bersama dalam mencapai tujuan yang diinginkan, bahkan saat permainan dilakukan bisa mengendalikan perilaku baik secara pribadi, tim, dan kelompok. 

Proses pengenalan, pemanasan, pembelajaran, penenangan, pendinginan, dan penutup dengan meminta kepada mereka untuk mendiskusikan pengalaman mereka dan mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari. 

Permainan futbolnet bisa dilakukan kepada semua anak berkebutuhan khusus tentunya setiap sesi akan dilakukan evaluasi tentang pembelajaran yang dilakukan, karena permainannya asyik dan mengasyikan di lapangan atau halaman yang luas, sehingga banyak yang tak merasakan lelah setelah melakukan permainan pembelajaran ini. 

Futbolnet bagi anak berkebutuhan khusus yakni bisa menjadi media pembelajaran untuk saling menghormati diri sendiri dan orang lain, kedua mengetahui cara mendefinisikan peraturan dan belajar untuk menghargai, memperhatikan lingkungan sekolah/publik/properti/makanan/peralatan olahraga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun