Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Umat Indonesia adalah Umat Nabi yang Melanggengkan Sholawat Nabi

9 November 2019   12:00 Diperbarui: 9 November 2019   12:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujaj attoybah (dokpri)

Allah SWT tahu akan hati manusia, dan Allah SWT juga tahu apa yang akan terjadi kelak di dunia ini, karena yang menjadikan alam beserta isinya adalah gusti Allah. 

Orang yang bagus itu orang Indonesia karena mau menerima semua agama, berpedaan suku, agama, dan bahasa tetap saling menghormati dan menghargai antara satu golongan dengan golongan lain yang diikat dengan bhineka tunggal ika. 

Demikian disampaiakan KH. Subhan Makmun pada pengajian haji Attoybah di Kediaman H. Nur Kholik Desa Klampok Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, Sabtu (9/11/2019). 

Tambah kyai subhan, hari ini adalah peringatan 12 robiul awal dimana hari ini adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, makhluk agung yang memberikan syafaat kepada umatnya. Ketika lahir pun Kanjeng Nabi Muhammad sudah memberikan keberkahan baik kepada keluarganya, lingkungan sekitarnya dan yang merawatnya saat memberikan air susu lewat Halimatus Sa'diyah. 

Umat Islam Indonesia, kata kyai subhan adalah umat yang paling istiqomah melanggengkan sholawat nabi, disaat bulab Robiul Awal semua musholla dan masjid membacakan sholawat nabi lewat maulid nabi madirijus su'ud atau kitab berzanji. Bagi siapa yang membid'ah maulid nabi, maka doakan saja semoga dapat hidayah. 

Nabi Muhammad SAW dalam hadits bukhori, 7563 dan pertama hadits itu menjelaskan niat, dijelaskan, Nabi Muhammad dawuh, siapa saja yang menanam pohon, atau menanam lewat biji-bijian, atau rempah-rempah lalu dimakan sama burung maka itu dihukumi shodaqoh, karena dinikmati oleh makhluk hidup, baik sengaja maupun tidak itu bagian dari amal jariyah. 

Berikutnya adalah jual beli yang sesuai syariat dan keduanya antara penjual dan pembeli jujur sesuai mestinya dan bisa memberikan keberkahan, dan keduanya saling menerima karena terang-terangan dalam menjual produknya. Walaupun labanya sedikit. 

Kanjeng Nabi juga menghormati tetangganya, karena persaksian tetangga itu menjadikan seseorang itu pirawine bagus atau tidak. Pelajaran kanjeng nabi itu selalu khusnudzon kepada orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun