Saat keluar dari Exit Tol Cikampek dan ambil kanan menuju Purwakarta, terbesit dalam benakku, ekonomi kota yang hidup, ditandai dengan ramainya pengguna jalan dan pemanfaatan rumah dan ruko untuk transaksi ekonomi.Â
Geliat ekonomi yang sangat kentara, angkutan pedesaan juga selalu hilir mudik, belum lagi juru parkir yang harus sibuk dengan pengaturan kendaraan masuk dan keluar.Â
Selain itu sejumlah lembaga perbankkan dan kantor pemerintahan dan lembaga bimbingan belajar juga terlihat dengan jelas. Warung makanan dan resto sunda terasa binget, wajar saja sejumlah warung khas sunda menjadi branding bagi sejumlah kuliner di daerah ini.Â
Nuansa sundanya kental binget, belum lagi saat memasuki kompleks alun-alun kota dimana depan alun-alun ada masjid agung dan lembaga pemasyarakatan Purwakarta. Walaupun masih ditemui bangunan kuno yang dijadikan tempat untuk usaha, juga ada beberapa yang digunakan untuk tempat kantor yang bernuansa bangunan kuno.
Kapan yah, Kotaku kelahiranku bisa berubah seperti kota purwakarta dimana di malam hari pun masih terlihat ramai dan penerangan jalan juga sangat cantik. Ada lampu lampion. Selain itu, sejumlah cafe coffe juga mudah dicari dan rata-rata menyediakan akses wifi tinggal memasukan pasword gratis.
Menjadi magnet bagi para pendatang dan masyarakat itu sendiri untuk memanfaatkan lahan rumahnya untuk dibuatkan bisnis dan dampaknya ada nilai tambah, maka secara otomatis ekonomi warga akan terangkat secara step by step. Akhirnya akan mengurangi tingkat kemiskinan warganya dan secara otomatis kabupatennya menjadi semakin maju.
Dilangsir dari wikipedia dijelaskan Pusat pemerintahan Kabupaten Purwakarta berada di Kecamatan Purwakarta. Kecamatan ini memiliki penduduk terpadat daripada yang lainnya, dan menurut data sensus penduduk tahun 2010 penduduk kecamatan ini sebanyak 165.447 jiwa.
Di Kecamatan ini pula terdapat banyak kegiatan perniagaan sehingga menjadikannya sebagai kecamatan yang paling ramai sekaligus terpadat penduduknya (18,38% dari jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta) meskipun memiliki luas yang paling kecil di antara kecamatan lainnya (2,71% dari luas Kabupaten Purwakarta).Â
Kecamatan Purwakarta memiliki ketinggian kira-kira 84m Dari permukaan laut. Di kecamatan ini mempunyai danau kecil yakni situ buleud yang melambangkan kota purwakarta ini. Kecamatan Purwakarta ini sering disebut Kota Purwakarta.Â
Sebagai Kota yang paling aman dalam urusan bencana alam, juga kota ini adalah kota yang ramah dan kasih sayang. Sejumlah pondok pesantren tumbuh subur dengan baik, menjadi rujukan bagi wali santri untuk menaruh putra putrinya di kota ini. Selain aksesnya mudah, juga pusat niaga ekonomi.Â