Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Itu Harus Sopan, Hindari Sikap Sombong

10 Agustus 2019   22:00 Diperbarui: 24 Juni 2021   07:08 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup Itu Harus Sopan, Hindari Sikap Sombong. | Doc rumahwakaf.org

Salah satu dari penyakit hati yang ada dalam diri manusia adalah sombong. Sombong atau angkuh sering disebut dengan istilah takabbur atau marahan. Sombong banyak kesamaan dengan sifat ujub (bangga dengan dirinya sendiri atau merasa lebih baik daripada orang lain).

Disadari atau tidak, terkadang seseorang sering menampakkan sikap angkuh dan sombongnya. Apabila sikap sombong ini hanya dilakukan sesekali, bisa saja orang yang di sekelilingnya belum memberikan predikat sebagai orang yang sombong. Predikat sombong biasanya diberikan ketika perbuatan sombong berulang kali dilakukan dan ditampakkan dalam bentuk perkataan maupun perbuatan yang ditujukan kepada orang lain.

Baca juga: Tips Mengatasi Sikap Sombong

Allah SwT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 2, "...Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong," (Qs An-Nahl [16]: 2.

Secara umum sifat sombong dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: pertama, sombong batini atau sombong dalam sikap. Sombong batini atau batin adalah sifat sombong yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah SwT padahal dia mengetahui kebenaran tersebut.

Baca juga: Sudah Sombong Tukang Kecoh Pula

Kedua, sombong zahiri adalah sifat sombong yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya ialah riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain.

Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur (sombong) karena kesombongan akan membuka jurang pemisah antara kaya dan miskin, kuat dan lemah, bisa dan tidak bisa dalam lingkungan kehidupan kita.

Baca juga: Jika Planet Bumi adalah Pasir di Tengah Triliunan Planet, Lantas Apa Kita Masih Sombong?

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah SwT sebagai nikmat dan karunia.

Marilah kita untuk selalu instrospeksi diri, bahwa tidak ada manusia yang sempurna, buat apa kita sombong atau membanggakan diri sendiri atau misalkan menghina orang lain, maka dampak yang akan kita rasakan adalah pengakuan orang kepada kita semakin berkurang dan semakin kecil berpeluang untuk banyak teman, apalagi kalau sudah miskin kok sombong, terus mau ditiru apanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun