Pentingnya Pendokumentasian Inovasi Program

Miskin dokumentasi menjadi momok bagi para pegiat sosial termasuk juga dalam ranah organisasi perangkat daerah, bagi mereka menjustice upaya yang dilakukan sudah masif dan berkesinambungan, publikasi media gemanya luar biasa, bahkan dalam dokumen penganggaran pun cukup jelas, namun upaya pendokumentasian terkadang tidak dilakukan, saat ada kab/kota yang mau belajar atas prestasi belum menyiapkan dokumen lengkap. 

Contoh saja, keberhasilan Kabupaten Brebes dalam mengembalikan Anak Tidak Sekolah (ATS) Kembali Ke Sekolah melalui Gerakan Kembali Bersekolah. Sejak tahun 2017 diinisiasi hingga 3 tahun berjalan, namun belum ada pendokumentasian yang lengkap yang tertulis dalam satu dokumen tercetak sebagai dokumen atas kinerja yang sudah dilakukan secara holistik. 

Wajar saja, pihak Kompak atau Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Brebes mencoba menginisasi Lokakarya Pendokumentasian Mekanisme Pelaksanaan Gerakan Kembali Bersekolah Kabupaten Brebes. 

Mereka memandang penting, agar upaya pendokumentasikan nantinya bisa menjadi dokumen lengkap atas prestasi dan juga mencantumkan beberapa kendala yang terjadi termasuk ada upaya perbaikan yang dilakukan, sehingga pembelajaran yang sudah dilakukan bisa menjadi studi pembelajaran terbaik dan daerah yang mau menduplikasi intervensi ini bisa menerapkan sebagian langkah yang sudah dilakukan. 

Radar tegal doc hanafi

Langkah yang dilakukan dalam pendokumentasian mekanisme pelaksanaan GKB, dihadirkan dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Bapperlitbangda), Pemerintah Kecamatan diwakili dari Kecamatan Paguyangan, Pemerintah Desa diwakili Kades Cenang Kecamatan Songggom, Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten, Forum Masyarakat Pendidikan Kecamatan, Ketua Forum PKBM, dan Ketua Tim GKB Kabupaten Brebes. Jumat (5/6/2019).

Tim Perumus Pendokumentasian GKB doc Pribadi

Dalam mendokumentasikan dokumen perlu ada tim perumus sistematika, lalu tim ini harus menyusun draft awal yang memaatikan konsitensi naskah dan bahasa, kemudian masuk tim layout, baru kemudian masukan input dari tim ahli, revisi dokumen, finalisasi dokumen, terakhir tahap cetak dokumen. 

Dalam pendokumentasian juga perlu ada pihak-pihak yang terlibat langsung untuk memberikan input, barangkali ada yang terlewat dari naskah dan bukti foto atau pengalaman terbaik yang perlu ditulis, sehingga akan memperkaya literasi, termasuk membuat rekomendasi perbaikan inovasi tahun selanjutnya.