Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sungai Bersih Tanpa Sampah

11 Juni 2019   19:55 Diperbarui: 11 Juni 2019   19:57 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai di Desa Sidapurna Doc Pribadi

Terinspirasi dengan sungai bersih di Kampung pengusaha warteg di Kabupaten Tegal Jawa Tengah, airnya jernih untuk mengairi sawah warga, terutama sawah yang sedang menanam bawang merah dan palawija. 

Airnya bersih tanpa ada sampah, ini artinya hulu tertata dengan baik, masyarakat diwilayah hutan atau dibawah bukit gunung sudah semakin sadar bahwa dengan tidak membuang sampah dan limbah keluarga,maka air akan tidak berwarna gelap, dan lancar mengalirnya ke hilir. 

Warga harus ditata dengan revolusi mental, yakni melalui perubahan perilaku bisa dengan cara sosialisasi, pendampingan, sangsi maupun regulasi di level desa dan Kabupaten termasuk sangsi moral bila membuang sampah atau limbah. 

Jika masyarakat ada sangsi yang tegas, dan mereka diberi contoh akibat membuang sampah sembarangan maka kondisi sungai pasti akan jorok, airnya pekat,bau menyengat dan muncul kotoran ataupun lalat yang datang lalu nantinya menempel di makanan sehingga bisa menyebabkan diare atau penyakit lainnnya. 

Kesadaran warga hidup bersih menjadi kata penting dalam menumbuhkan lingkungan yang sehat, bayangkan saja, jika ada warga buang sampah bekas tempat tidur dari bebas ora mati dibuang ke sungai, ga ada yang berani di desa, 

jika kasur bekas orang mati lalu dipakai lagi, atau misalnya kasur bekas orang yang terkena HIV Aids atau yang terkena penyakit kulit maka dipastikan sebagian warga yang dekat sungai akan membuang kasurnya disungai, dan mereka cuek saat membuang sampah tersebut, kalaupun mengalir airnya, tetap saja kasur tersebut akan berhenti dan bikin sampah menumpuk. 

Kalau tidak dibersihkan dalam seminggu saja,maka bau menyengat akan menusuk ke hidung bagi mereka yang melewati lokasi tersebut, dalam hati orang yang menghirup bau tersebut pasti akan menggerundel, kok ada yah sudah zaman digital apalagi zaman gen z dan alpha masih ada warga yang buang sampah dan limbah di sungai. 

Coba anda amati kalau sungai dirawat dengan baik dan jernih, bikin betah, di Korsel seperti yang upload oleh mas samsul hadi yang sekarang masih disana untuk mengikuti pertemuan peringatan UKM International,melaporkan bahwa foto tersebut adalah kondisi penataan sungai di tengah kota, bikin nyaman dan airnya juga jernih bahkan jadi obyek wisata bagi para wisatawan. 

Sungai bersih di Korsel doc samsul hadi
Sungai bersih di Korsel doc samsul hadi
Bagaimana dengan kondisi sungai dan kali di kampung anda, apakah masih dalam kondisi baik dan jernih, atau malah sebaliknya, sudah saatnya perlu penataan sungai untuk kepentingan publik alalagi untuk kesejahteraan masyarakat melalui penataan sistem irigasi yang profesional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun