Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Macet, Tiket Mahal, dan Antre di Toilet Bikin Momok Mudik

2 Juni 2019   12:59 Diperbarui: 2 Juni 2019   13:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa pun yang ingin mudik ke kampung halaman berharap agar saat perjalanan lancar, tidak macet, tiket harga tidak selangit, saat makan di warung tidak dipremo atau diketrok harga tinggi, saat isi bensin antrian tidak panjang, dan saat di toilet tidak antri lama. 

Tapi terkadang sebaliknya, mudik kalau tidak macet itu namanya tidak mudik, tapi hari biasa, tiket harga standar tak mungkin, usaha bisnis kok tidak mau menaikkan tarif apalagi permintaan banyak, dibuat transportasi massal aja tiket dipastikan naik, belum lagi tiket pesawat, bikin gemremet aja nih tabungan jadi saldonya berkurang, belum lagi kalau naik kendaraan pribadi, maka antri spbu dan macet di jalan bikin hati gunda gulana. 

Belum lagi saat perjalanan via tol, karena keterbatasan kapasitas toilet sehingga harus antri beberapa menit untuk sekedar buang hajat, bayangkan saja kejadian tol brexit timur saat baru jadi, tol baru difungsikan, macet tidak diprediksi, pemudik terjebak beberapa jam harus keluar dari jebakan macet. 

Saat pemudik naik pesawat maka bila ada delay, bikin sepaneng atau panik perjalanan, apalagi tidak dikasih jatah makan saat delay, sudah terlambat, bayar dan harus menunggu jadwal keberangkatan. 

Hari ini, penulis mudik dengan mengikuti kebijakan one way dari Brexit ke Semarang. Jalan cukup lancar, kecepatan perjalanan 80-100 per km. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun